Aduh kasihan, sungguh kasihan
Ada penyakit bersarang dalam jiwanya
Darah pun tercemar ke sekujur raganya
Sejujurnya dia gemetar
saat terlontar kata sombong dari mulut lain
Dia tahu itu penyakitnya sendiri
Tapi pura-pura tuli saja
Diam-diam mengumpat sendiri
sebab tak suka dinilai oleh mulut-mulut itu
Dikira orang-orang iri hati padanya
Wah, percaya diri sekali si penyakitan ini
Dia maunya memberi penilaian
serta merta mengucilkan orang lain
yang katanya lebih bodoh darinya
Tak perlu kau sembunyi di balik haha hihi mu
Ramahmu palsu, sombongmu asli
Teruskan saja kegiatanmu berbangga diri
Mumpung kehebatanmu belum binasa
Bogor, Februari 2024
hujan turun lagi
Baca juga: Cerpen: Akhir Hayat Manusia Sombong
Baca juga: Cerpen: Memulai Kata
Baca juga: Cerpen: Pangeran dari Dunia Maya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!