Pangkalmu bergantung pada sinaran
pula bergantung pada tirta langit
Kau bertumbuh untuk guna
Perlahan terbentuk meski tak seragam
Hingga sampai masanya
Kau diburu para ibu
Bakal jadi penajam indera perasa
Aroma ajaib tersimpan di dirimu
Bakal jadi penyamar anyir
Sayang seribu sayang
Tak jarang kau menipu banyak pengecap
Berkamuflase dalam kubangan rendang
Seolah kau lah daging sapinya
Pura-pura jadi bintang utama rendang
Kami harap jangan lah begitu
Biar kami nikmati apa yang sungguhan
sebab jarang-jarang dapat kami nikmati
Bogor, Februari 2024
di bawah langit malam
Baca juga: Cerpen: Lara Hati Ibunda
Baca juga: Cerpen: Memulai Kata
Baca juga: Cerpen: Serat-serat Luka
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!