Mohon tunggu...
Novia Pitriyani
Novia Pitriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Calon guru matematika favoritmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Self-Confidence Peserta Didik Slow Learner di Kelas Matematika

24 Desember 2023   06:00 Diperbarui: 29 Desember 2023   18:54 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
orang di balik buku. sumber ilustrasi: pexels

Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 mengenai pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan kesejahteraan umum. Dalam prosesnya, setiap peserta didik memiliki keunikan dan tantangan masing-masing dalam tahap pendidikannya, tak terkecuali peserta didik slow learner.

Menurut Baker (1975) menyatakan bahwa anak slow learner atau lambat belajar adalah anak yang mempunyai IQ sekitar 75 – 90 dengan kemampuan belajar di bawah rata-rata. Anak lambat belajar membutuhkan lebih banyak waktu, lebih banyak pengulangan dan harus seringkali berkonsultasi dengan guru agar mencapai kesuksesan. Dengan memfokuskan pada pengembangan self-confidence, diharapkan dapat membuka pintu menuju keberhasilan akademis.

Menurut Hakim dan Thursan (2002), Kepercayaan diri atau self-confidence adalah  syarat yang esensial bagi individu atau peserta didik untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas sebagai upaya dalam mencapai prestasi belajar dan hasil belajar yang optimal. Self-confidence peserta didik slow learner dalam pembelajaran matematika akan sangat berpengaruh dalam proses dan hasil belajar peserta didik.

Manfaat peserta didik slow learner jika memiliki self-confidence yang baik adalah sebagai berikut:

  • Dapat mengelola emosi dengan baik

Dengan self-confidence yang baik, peserta didik slow learner dapat lebih baik mengelola emosi mereka, termasuk frustasi dan kecemasan, yang sering muncul dalam pembelajaran matematika akan teratasi.

  • Membantu memperkuat hubungan sosial

Self-confidence dalam kemampuan matematika juga dapat membantu memperkuat hubungan sosial. Peserta didik yang merasa percaya diri akan lebih berani berpartisipasi dalam aktivitas kelompok dan berinteraksi dengan teman sekelas.

  • Mengembangkan individu secara holistik

Meningkatkan self-confidence peserta didik slow learner dalam pembelajaran matematika bukan hanya tentang mencapai keberhasilan akademis, tetapi juga mengembangkan individu secara holistik.

  • Sebagai motivasi intrinsik

Sebagai motivasi intrinsik, self-confidence sehingga berdampak pada antusiasme peserta didik untuk belajar matematika.

Penting untuk dipahami bahwa akan selalu ada perbedaan atau Gap dalam setiap situasi, gap self-confidence yang kerap terjadi pada peserta didik slow learner diantaranya yaitu:

  • Kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar

Peserta didik slow learner seringkali mengalami kesulitan untuk mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar baik dari orang tua, teman, bahkan guru sekalipun. Padahal dukungan dari orang-orang terdekat sangatlah mempengaruhi perkembangan peserta didik slow learner.

  • Belum mengenal diri sendiri

Kurangnya pengetahun mengenai dirinya sendiri tentang kekurangan dan kelebihannya seringkali menjadi hambatan. Peserta didik terlalu memaksakan sehingga ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal matematika akan merasakan kekecewaan yang mendalam dan enggan mencoba lagi.

  • Tingkat Frustasi yang tinggi

Kesulitan dalam matematika dapat meningkatkan tingkat frustasi dan merugikan perkembangan peserta didik.

Setelah memahami gap pada peserta didik, perlu dilakukan Best Practice untuk mengatasi gap tersebut, diantaranya:

  • Penguatan dukungan sosial

Orang tua dan guru harus memiliki komunikasi yang baik dalam memantau peserta didik slow learner serta buat lingkungan belajar yang mendukung. Guru matematika memiliki peran penting untuk memberikan dukungan saat pembelajaran matematika supaya siswa mau mencoba untuk maju ke depan mengerjakan soal atau sekedar memberikan pertanyaan atau pendapatnya.

  • Pengembangan keterampilan sosial

Libatkan peserta didik dalam kerja kelompok, guru dapat menyesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan. Guru juga dapat memberi pengertian baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik lain supaya dapat menerima kelebihan dan kekurangan semua temannya.

  • Berikan apresiasi atas pencapaiannya

Berikan kesempatan pada peserta didik slow learner untuk memberikan pendapatnya atau maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal dengan tingkat kesulitan yang masih memungkinkan untuk dikerjakan peserta didik slow learner dan berikan apresiasi. Dengan merasakan kesuksesan dalam interaksi, self-confidence mereka dapat tumbuh.

Dengan melibatkan self-confidence diharapkan akan mendorong peserta didik slow learner untuk terus berkembang dan meraih potensinya. Dengan memahami urgensi dalam mengatasi kesenjangan,kita dapat membantu mendukung dan menciptakan pembelajaran yang efektif untuk perkembangan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun