Oleh Novia Nurfadila (Mahasiswi PKU)
Sejarah:
Nama aliran Karamiyah diambil dari pencetus aliran ini yaitu Abu Abdullah bin Karam bin Irak bin Hazabah bin Al-bar. Lahir di Sijistan pada abad kedua Hijriah (190 H) dan meninggal pada tahun 255 H. Aliran Karamiyah berkembang untuk mewadahi perkembangan pengetahuan dan teknologi yang ada.Â
Di dalam aliran ini manusia tidak dibatasi untuk membuktikan, memahami dan menerapkan perkembangan budaya dan teknologi yang ada dalam menafsirkan teks agama. Akan tetapi, dalam menafsirkanya harus disertai dengan interpretasi yang jelas.
Pemikiran Aliran Karamiyah:
Karamiyah merupakan salah satu aliran dalam teologi islam yang tidak mengikuti pola-pola tradisional dalam menafsirkan teks-teks agama. Aliran ini dianggap sebagai salah satu aliran filsafat antropomorfisme karena mereka  memberikan atribusi karakteristik yang dimiliki manusia kepada entitas bukan manusia (Tuhan).
Dapat dikatakan bahwa pemikiran golongan Karamiyah adalah menganggap Allah wujudnya sama dengan makhluk (tajsim). Maka dengan jelas apa yang menjadi pemikirannya sangat bertentangan dengan ahlussunnah wal jama'ah yang membedakan sifat Allah berbeda dengan makhluknya (mukholafatu lil hawadisti).
Sekte-sekte Karamiyah:
- Al-Ishaqiyah
- Nama sekte atau kelompok ini diambil dari nama pemimpin dan pendirinya yaitu Abu Yaqub Ishaq bin Muhammad al-Nisaburi.
- Al-Haysamiyah
- Pendiri sekte atau kelompok ini adalah Abdullah bin al-Haysam. Di tanganya Karamiyah mengalami masa keemasan karena Sultan Muhammad bin Sabuktakin mendukung sekte ini dan mengorbankan sekte lainya.
- Al-'Abidiyah
- Dipimpin oleh sahabat Utsman al-Abid
- Al-Haidiyah
- Pengikut Haid bin Zaid
- Al-Zariniyah
- Pendukung Zarin
- Al-Tunisiyah
- Dipimpin oleh Ahmed al-Tuni
- Al-Muhajiriyah
- Pendukung Ibrahim bin Muhajir yang ada pada paruh abad terakhir keempat Hijriah.
