Bagaimana jika Anda berada pada situasi yang menegangkan di perjalanan yang sepi ? Pastinya, saat menegangkan seperti itu selain bersikap bodo amat, yaudah lewat aja kan ?
Yuk, simak kisah mistis seru saya di artikel ini!
Perjalanan ke Pelabuhan Ratu dan Sosok Hitam Tinggi Besar
Tepatnya pada saat malam tahun baru, saya memutuskan untuk berangkat ke Sawarna karena ajakan teman.
"Tahun baru gak ngapa-ngapain, bete juga ya ? Apa nyusul anak-anak aja ya ke Pelabuhan Ratu ?"
Saat itu, teman-teman saya sudah berangkat duluan ke Pelabuhan ratu dan saya memutuskan untuk berangkat bersama pacar saya pada pukul 23.00.
Diperjalanan semuanya terasa baik-baik saja. Namun, ada salah satu part dalam perjalanan yang begitu sepi dan tidak ada orang selain kami saat itu. Tepatnya di daerah cikidang, kanan kiri jalanan itu hanya sebuah hutan yang gelap dengan penerangan yang hanya terlihat dengan lampu motor saja. Di ujung jalan, kami melihat sosok hitam tinggi besar. Bukan saya saja yang melihat sosok tersebut, tapi juga pacar saya melihat jelas sosok tersebut. Namun, kami tidak menghiraukannya dan tetap melanjutkan jalan hingga ke sawarna.
Kami sampai di sawarna pukul 01.00 WIB dan bertemu dengan teman-teman disana. Namun, ketika sampai disana sebut saja D mengajak saya ke Sawarna. Saya oke, namun salah satu teman kami si R ingin menginap saja di Pelabuhan Ratu, tapi saat itu mereka belum mendapat penginapan sama sekali dengan posisi sudah pukul 01.00.
Perjalanan dengan Jalan Berbeda dan Menyeramkan ke Sawarna
Dengan terpaksa, semuanya ikut berangkat ke Sawarna. Pukul 01.30 kami berangkat ke Sawarna. Awalnya, diperjalanan semuanya terasa baik-baik saja, namun di suatu jalan, kami menemukan sebuah keanehan. Di ujung jalan yang terdapat jembatan, kami melihat orang dengan menggunakan topi menggunakan kaos merah dan celana jeans sedang berjalan, tapi anehnya ia tidak menggunakan alas kaki.
Setelah kami pikir-pikir lagi, siapa yang berjalan di jalan sepi tanpa penerangan pada waktu dini hari ? Baiklah, ini baru satu yang kami temukan dan kami bersikap yasudah memang ini jam-jam aktifnya mereka. Kemudian, diperjalanan selanjutnya keanehan lainnya kembali terjadi, kami melewati sebuah hutan bambu dan di depan jalan ada sebuah bambu yang melengkung ke jalan, dimana kami semua harus hati-hati karena bambu tersebut akan terkena helm kami semua. Setelah, melewati pohon bambu itu, saya melihat ke kaca spion dan yap benar saja. Sesosok kuntilanak yang sedang terbang mengikuti tepat di belakang saya di motor ke tiga yaitu si R dan pacarnya.
Akhirnya, saya memutuskan untuk bertukar tempat di belakang untuk menjaga kondisi agar tetap aman. Namun, karena penerangan dari motor si D dan R agak minim, saya kembali memandu di depan dan melewati sebuah rumah tua di tengah jalan sepi tersebut dan kami berhent sejenak.