Kendaraan pertama saya dan baru satu-satunya adalah sebuah Toyota Agya keluaran tahun 2013. Hingga tahun 2023 ini saya masih setia alias belum ada rizki lebih untuk menggantinya. Tentu saja berupa kendaraan tangan kedua, tapi lumayanlah karena bensinya irit dan ramah lingkungan. Â Ketika membelinya pun ada cerita seru.Â
Uang DPnya terkumpul dari menjual hampir seluruh perhiasan emas yang kubeli selama beberapa tahun dan mengumpulkan setiap lembar uang tunai yang tersebar di beberapa tempat di rumah.Â
Kendaraan itu kubeli dengan menyicil di sebuah lembaga keuangan (leasing). Itupun harus berpikir selama hampir satu tahun sejak belajar menyetir mobil. Alasannya karena masih belum berani dan merasa belum perlu, serta ada pengeluaran lain yang harus diutamakan, yaitu rumah.
Tibalah di akhir tahun 2019, cuaca ekstrim melanda Kota Tanjungpinang tempat tinggal saya. Hujan tak berhenti turun yang menunda seluruh aktivitas terutama aktivitas bekerja.Â
Perjalanan ke kantor yang cukup jauh dan keluar kota sangat terganggu karena kondisi alam tersebut. Â Mobil sedan mungil kecil putih itu apakah diasuransikan? Ya, kebijakan leasing tempat kami membayar cicilan membuat mobil itu sudah mendapatkan asuransi selama tiga tahun.Â
Tahun pertama kedua asuransi penuh. Jadi bukan hanya asuransi untuk perbaikan jika terjadi kecelakaan, tapi hingga suransi jiwa. Namun, tahun ketiga dibatasi hanya asuransi perbaikan mobil jika terjadi kecelakaan. Mungkin itu, ya penjelasan All Risk  dan TLO.
Untuk orang yang masih baru menyetir dan belum menguasai jalanan dalam tiga tahun periode asuransi itu saya tiga kali mengalami kecelakaan. Kecelakaan yang untungnya masih hanya berupa kerusakan mobil.Â
Ada yang bamper kena tabrak motorlah, lampu belakang hancur karena mobil menabrak tembok ketika  hendak dikeluarkan dari garasilah, atau body depannya meleyot karena tersenggol benda keras. Yup, untuk itu beberapa bagian mobil jadi ringsek  sehingga harus diservis.
Harga asuransinya kalau tidak keliru sekitar satu juta rupiah yang harus dibayar sekali dalam tiga tahun periode asuransinya. Alhamdulillah bermanfaat sekali jadinya.Â
Saya hanya harus membayar sekitar tiga ratus ribuan saja atau bahkan gratis untuk membeli bagian mobil yang rusak atau memperbaiki penyok si Agya putih di sana sini karena tersenggol. Klaimnya pun cukup mudah. Tinggal menelepon petugas leasing dan membawa mobil ke bengkel mobil yang ditunjuk.
Tiga tahun berlalu dan habislah masa asuransi itu. Mobil juga sudah lunas. Kami mau mengasuransikannya lagi karena kemudahan dan manfaat asuransi kendaraan yang kami rasakan itu.Â