Mohon tunggu...
Novianti Salim
Novianti Salim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mengirim sebuah opini

Mahasiswi UIN sunan Kalijaga yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Sumpah Pemuda dalam Restorasi Budaya

7 Juni 2022   13:48 Diperbarui: 7 Juni 2022   13:56 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya merupakan peradaban yang berkembang  sesuai dengan perkembangan manusia. Munculnya budaya dimulai sejak adanya kehidupan manusia, karena hanya manusia yang bisa berbudaya. 

Fase perkembangan budaya menunjukkan tingkat keberadaban manusia, seperti halnya budaya dizaman primitive tentu berbeda dengan budaya di zaman sekarang yang dilanda oleh pesatnya arus globalisasi, termasuk di dalamnya perkembangan teknologi yang membentuk peradaban besar.

Peran pemuda saat ini tidak dapat dikesampingkan di setiap zaman, karena pemudalah yang mengambil alih operasional kemajuan bangsa. Bahkan, jauh sebelum Rasulullah dikelilingi oleh pemuda berusia belasan tahun. 

Sekitar 67% hadist diriwayatkan oleh pemuda yang baru berusia belasan tahun Ketika nabi meninggal dunia, diantaranya yaitu : Abu Hurairah, Sayyidah Aisyah, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Anas bin Malik, dan beberapa sahabat yang lainnya. Maka, pada setiap diri pemuda penentu suksesnya suatu kemajuan.

Jauh sebelum Indonesia  merdeka ada istilah sumpah pemuda dari kalangan orang yang nyata muda dalam usianya. Namun, saat itu belom ada nama Indonesia karena belum diproklamirkan. Akan tetapi, sudah ada para pemuda yang menentukan kemajuan bangsa.

Pemuda memiliki jangkauan pemikiran yang melewati usia mereka. Mereka adalah pendobrak yang memiliki impian besar untuk kemajuan bangsa dengan pemikiran diatas rata-rata. Seringkali mereka memikirkan “ apa yang akan saya tinggalkan Ketika saya mati dan apa prestasi yang dapat saya wariskan untuk generasi penerusku. “Setiap generasi harus lebih baik dari sebelumnya”.

Siapa saja yang hidup di suatu lingkungan pasti akan mengikuti budaya di lingkungan tersebut. Secara geografis, budaya dibagi menjadi dua, yakni budaya pendalaman dan pesisir. Budaya pendalaman cenderung halus tetapi tertutup. 

Berbeda dengan orang pesisir, mereka cenderung keras dalam berbicara dan tingkah laku karena faktor wilayah dipesisir yang membuat suara cenderung pecah. Sedangkan secara Sosiologis, budaya dapat mempengaruhi karakter dalam kebiasaan manusia. 

Oleh karena itu, kita harus memilih lingkungan yang memiliki budaya tinggi, yakni budaya yang mampu mendorong kita menuju peradaban yang lebih maju dan bermartabat serta memperbaiki budaya yang dipandang buruk oleh masyarakat.

Agama juga banyak menyampaikan hal penting tentang pemuda. Sebelum Islam datang, ada tujuh pemuda yang sangat menjaga keimanannya dan mereka harus menghindari raja yang kejam dengan bersembunyi di dalam goa, hal ini diabadikan dalam Al-Qur’an yang sering disebut dengan Ashabul Kahfi.

Prestasi para nabi dimulai sejak usia muda karena pemuda mempunyai semangat tinggi untuk mengubah tatanan sosial. Dapat dikatakan dalam Al-Qur’an, Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala. Nabi muhammaddiutus menjadi seorang Rasul pada usia 40 tahun. Namun, jauh sebelum itu beliau sudah memulai ekspedisi dagang sejak usia 12 tahun. Nabi Muhammad pergi ke Syam dan 5 negara lainnya, yang meliputi Syiria, Yordania, Lignan, Malaysia, dan Palestina, padahal masih usia belasan tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun