Mohon tunggu...
Novianti Puspitasari
Novianti Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa dan Guru - Mahasiswa PG PAUD UNS

Gemar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelopori Kegiatan Bermain Ramah Anak: Dosen PG PAUD UNS Gelar Pendampingan Kader POS PAUD Boyolali

26 Juni 2023   23:31 Diperbarui: 27 Juni 2023   00:03 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim dosen PG PAUD FKIP UNS kembali berkontribusi dalam pengabdian masyarakat di bidang pendidikan anak usia dini dengan melakukan Workshop Pendampingan Kegiatan Bermain Ramah Anak Pada Kader POS PAUD Kec. Nogosari, Kab. Boyolali.

Pendampingan Kegiatan Bermain Ramah Anak telah sukses dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2023, pukul 09.00-15.00 WIB di Pendopo Kantor Kelurahan Keyongan, Nogosari, Boyolali. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa pihak, diantaranya tim Pengabdian Dosen Grup Riset Pendidikan dan Perkembangan Anak Usia Dini (PAPERANI) PG PAUD FKIP UNS, 2 mahasiswa sebagai asisten pengabdian, dan 10 peserta yang terdiri dari ketua HIMPAUDI dan kader POS PAUD Kec. Nogosari, Kab. Boyolali. 

Adapun tim dosen yang turut ambil peran dalam pengabdian ini adalah Dr. Anayanti Rahmawati, S.Psi., Psi., M.A. (Ketua Tim Pengabdian), Adriani Rahma Pudyaningtyas, S.Psi., M.A., Nurul Kusuma Dewi, S.Pd., M.Pd., Warananingtyas Palupi, S.Sn., M.A., Muhammad Munif Syamsuddin, S.PdI., M.A., dan Vera Sholeha, S.Pd., M.Pd.

Serangkaian acara workshop dibuka dengan sambutan Ketua HIMPAUDI Boyolali (Ibu Fathonah, S.Pd.I.), kemudian sambutan oleh Ketua Tim Pengabdian RG (Ibu Dr. Anayanti Rahmawati, S.Psi., Psi., M.A.), sekaligus memberikan pengantar tentang PAUD Ramah Anak, dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh dua narasumber dari tim pengabdian. Narasumber pertama yaitu Ibu Warananingtyas Palupi, S.Sn., M.A. memaparkan materi tentang Kegiatan Bermain Ramah Anak, dan narasumber kedua yaitu Ibu Nurul Kusuma Dewi, S.Pd., M.Pd. memaparkan materi tentang Alat Permainan Edukatif (APE) Ramah Anak. 

Setelah penyampaian materi, dilakukan diskusi dan praktek penyusunan rancangan kegiatan bermain ramah anak, dan acara workshop ditutup dengan simulasi kegiatan bermain ramah anak sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.

Dokumentasi Suasana WorkshopSumber: dokpri
Dokumentasi Suasana WorkshopSumber: dokpri

Pemaparan materi pertama oleh Ibu Warananingtyas Palupi, S.Sn., M.A. disampaikan dengan apik, sederhana namun mampu menggugah semangat peserta untuk belajar menggali ilmu lebih dalam. Dalam penyampaian materi ini, Ibu Warananingtyas menegaskan bahwa bermain merupakan kegiatan yang dapat menstimulasi berbagai aspek perkembangan anak. Anak dapat belajar berbagai hal melalui bermain. Beliau juga menjelaskan terkait prinsip dasar bermain supaya mewujudkan pembelajaran yang bermakna.

"Bermain merupakan hak dasar anak usia dini. Bermain adalah kegiatan yang menyenangkan, membuat anak merasa gembira." imbuh Warananingtyas.

Prinsip dasar bermain pada anak usia dini, meliputi:

  • Bermain itu belajar, melalui kegiatan bermain dan bereksplorasi aspek kognitif anak usia dini akan berkembang dengan baik.
  • Bermain itu bergerak, dengan kegiatan bermain akan merangsang aspek perkembangan motorik kasar dan halus anak usia dini.
  • Bermain membentuk perilaku, melalui pembiasaan serta pengembangan pengetahuan dasar dapat membentuk perilaku anak.

Jenis permainan anak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, diantaranya:

  • Permainan bebas (unoccupied play), permainan bebas yang dilakukan bayi. Misal cermin, bola bertekstur, dll.
  • Bermain sendiri (independent play), membiarkan anak bermain sendiri dapat mendorong kemandirian anak. Misal baju-bajuan, masak-masakan, dll.
  • Permainan mengamati (onlooker play), anak tidak andil dalam permaianan, tapi anak sedang melakukan permainan mengamati. Misal melihat anak lain bermain bola, memerhatikan teman petak umpet, dll.
  • Permainan pararel (parallel play), anak fokus bermain dengan mainan sendiri meski sedang ada temannya yang juga bermain dengan mainannya masing-masing. Misal menggambar, bermain mobil-mobilan, dll.
  • Permainan asosiatif, anak mengamati temannya bermain dan menirukan gerakan permainan yang diamati. Misal bermain lego susun, tanah liat, dll.
  • Permainan berkelompok (cooperative play), anak bermain bersama dengan teman. Misal sepak bola, petak umpet, dll.

Berbicara tentang Alat Permainan Edukatif (APE), Ibu Nurul Kusuma Dewi, S.Pd., M.Pd. sebagai pemateri kedua menjelaskan bahwa ketika anak bermain, dia tidak lepas dari alat bermain atau permainan. Segala sesuatu yang digunakan sarana bermain yang mengandung nilai edukatif dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak ini disebut dengan APE.

"Mengembangkan APE untuk mendukung kegiatan bermain pada anak tidak harus mengeluarkan biaya yang mahal. Kita dapat memanfaatkan apa saja yang ada disekitar kita secara langsung atau mengkreasikan barang bekas menjadi APE. Misal kardus bekas yang dibuat puzzle dapat mengembangkan kognitif anak. Gunting, krayon, pensil, dan balok dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Buku cerita, boneka, dan buku bergambar dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan bahasa." tambah Nurul.

Diakhir sesi Workshop pun tak kalah meriah, bahkan peserta tampak antusias dan kompak pada sesi diskusi, merancang dan simulasi bermain APE.

Dokumentasi Suasana Diskusi dan Simulasi Bermain Ramah AnakSumber: dokpri
Dokumentasi Suasana Diskusi dan Simulasi Bermain Ramah AnakSumber: dokpri

Selain para kader mendapatkan pembekalan materi, kader juga sertifikat workshop yang bernilai 33 JP dan mendapatkan pendampingan implementasi rancangan kegiatan bermain ramah anak di lembaga masing-masing. Sebelum diimplementasikan, penyusunan rancangan kegiatan bermain juga melibatkan tim pengabdian dosen PG PAUD FKIP UNS.

Dokumentasi Rincian Materi Workshop BerJPSumber: dokpri
Dokumentasi Rincian Materi Workshop BerJPSumber: dokpri

Anggota tim pengabdian, Ibu Adriani saat kami konfirmasi mengungkapkan hal yang melatarbelakangi kegiatan ini adalah mayoritas kader POS PAUD memiliki background pendidikan bukan berasal dari bidang kependidikan. Ketidaksesuaian background pendidikan kader, memicu terbatasnya variasi pengembangan kegiatan bermain anak dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat mengakibatkan stimulasi yang diberikan kepada anak (peserta didik) tidak sesuai dengan kebutuhan dan tugas perkembangan anak. 

Sehingga untuk meningkatkan kecakapan pengetahuan dan keterampilan dalam hal mengajar anak usia dini maka dilaksanakan maka pendampingan kegiatan bermain yang ramah anak yaitu, sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran ramah anak, sesuai dengan pencapaian tugas perkembangan anak, serta menyenangkan.

"Pelaksanaan pendampingan ini tidak hanya dilakukan sehari saja, namun dilakukan dalam beberapa tahap yang berkelanjutan. Tahap pertama, kami melakukan analisis permasalahan di lembaga mitra dengan melakukan wawancara dengan kader Pos Paud di Kecamatan Nogosari, Boyolali. Tahap kedua, yaitu sosialisasi. Kami melakukan brainstrorming berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman kader Pos PAUD tentang Prinsip Kegiatan Bermain untuk Anak Usia Dini dan PAUD Ramah Anak. Tahap ketiga, yaitu workshop.

Kami memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kader tentang bermain ramah anak dan mewujudkan anak yang membangun pengetahuannya secara mandiri. Tahap keempat, yaitu coaching dan mentoring. Kami mendampingi kader Pos PAUD dalam pengimplemantasian rancangan kegiatan bermain ramah anak di lembaga masing-masing. Tahap kelima, yaitu evaluasi. Kami bersama lembaga mitra melakukan evaluasi kegiatan pengabdian, meliputi pelaksanaan pengabdian, hasil yang diperoleh, ketercapaian tujuan, manfaat yang didapat mitra, dan tindak lanjut yang akan dilaksanakan." terang Adriani.

Ketua Pengabdian, Ibu Anayanti juga mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau juga menyampaikan terimakasih pada seluruh pihak yang turut membantu terselanggaranya acara ini. Harapan beliau, kader POS PAUD dapat mengimplementasikan materi yang sudah didapat selama workshop untuk memberikan stimulasi yang ramah anak, sesuai dengan tingkat pencapaian tugas perkembangan anak, sehingga dapat membantu anak untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. 

Selain itu, Ibu Anayanti dan anggota tim pengabdian berharap kader mampu mengembangkan materi yang telah didapatkan dengan terus mengembangkan diri sehingga POS PAUD sebagai pondasi pendidikan anak usia dini, akan dapat menghasilkan generasi emas untuk Indonesia hebat.

                 Dokumentasi Foto Hasil APE bersama                     Sumber: dokpri
                 Dokumentasi Foto Hasil APE bersama                     Sumber: dokpri

Dokumentasi Foto Hasil Pendampingan Membuat APE Sumber: dokpri
Dokumentasi Foto Hasil Pendampingan Membuat APE Sumber: dokpri

Dokumentasi Foto Hasil Pendampingan Membuat APE Sumber: dokpri
Dokumentasi Foto Hasil Pendampingan Membuat APE Sumber: dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun