Mohon tunggu...
Novianti TriutamiNingtyas
Novianti TriutamiNingtyas Mohon Tunggu... Editor - Novianti
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kunci kesuksesan adalah bersungguh-sungguh, usaha, do'a, dan restu orang tua

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Eksistensialisme dan Pemikiran Tokohnya

30 April 2020   05:53 Diperbarui: 30 April 2020   05:53 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hallo teman-teman ? Kembali lagi dengan saya, kali ini saya menshare sedikit materi kuliah yang telah saya dapat. Tentunya masih seputar Filsafat Pendidikan ya teman-teman. Yaitu terkait dengan pengertian Filsafat Pendidikan Eksistensialisme beserta Pemikiran para tokohnya. Langsung simak penjelasannya berikut ini !

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Eksistensialisme

Eksistensialisme merupakan sebuah paham yang beranggapan bahwa manusia itu mempunyai kebebasan atau kekuatan dalam menentukan tindakan, yakni menentukan nasib atau wujud keberadaannya dan bertanggung jawab pada apa yang telah dipilihnya tersebut. Perbedaan pemikiran dalam eksistensialisme berawal dari anggapan esensi yang mendahului eksistensi atau eksistensi yang mendahului esensi.
Sebagian yang berpikir esensi mendahului eksistensi beranggapan manusia memiliki keterbatasan dalam dunia ini, dan Tuhan menjadi penolongnya. Ini adalah orang teistik.
Sebagian lainnya, eksistensi mendahului esensi. Segala sesuatu yang dikatakan benar itu yang terlihat. Yg tak terlihat tidak pernah ada, semuanya tidak ada kecuali diri kita dalam kehidupan ini. Inilah sebagian penganut atheistik. Sedangkan dalam dunia pendidikan, misal ya, orang yg dikatakan pinter kalau nilainya bagus. Dalam dunia pendidikan, Filsafat eksistensialisme mengimplementasikannya pada sebuah ajang atau kompetisi, karena hal ini bisa menjadi wadah bagi peserta didik maupun lembaga untuk mengeksplorasi potensi yang ada dalam diri mereka. Sehingga mereka bisa mewujudkannya. Dan peran guru disini sangatlah penting. Mengapa ? Karena, guru harus ikut serta untuk menggali, membimbing, serta memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensinya tersebut. Metode yang digunakan adalah humanistik. Karena, humanistik sangat menjunjung harkat dan martabat setiap peserta didik juga menghargai potensi mereka. Sedangkan tujuan pendidikan dalam aliran ini bukan hanya dalam dialog atau teori saja, namun juga menekankan pada peserta didik yang dicetak untuk menjadi manusia yang kreatif.

B. Pemikiran Tokoh Filsafat Pendidikan Eksistensialisme

1. Jean Paul Satre

Ia merupakan salah satu tokoh pencetus aliran eksistensialisme yang lebih menekankan pada kebebasan manusia. Ia beranggapan bahwa manusia mempunyai kebebasan untuk menentukan apa-apa yang dia suka atau yang dia pilih. Dan dalam dunia pendidikan, ia berpendapat bahwa peserta didik diharuskan percaya diri dengan potensi yang dimilikinya sendiri.

2. Soren Kierkegaard

Menurutnya eksistensi manusia adalah suatu eksistensi yang dipilih dalam kebebasan. Dan menurutnya kebenaran adalah kebenaran untuk dirinya sendiri. Karena, para filosof sebelumnya hanya melihat dari segi teoritis dan konsepsinya saja yang bersifat objektif dalam mencari kebenaran, bukan subjektif.

3. Martin Buber

Menurutnya eksistensialisme adalah nilai eksistensi manusia tidaklah murni individuais semata, tetapi menurutnya dengan adanya relasi sesama maka akan dapat menunjukan eksistensi diri dan teman relasinya. Ia juga mempunyai prinsip dialogis yang berisi manusia memiliki dua macam relasi fundamental berbeda, yaitu yang pertama relasi barang-barang yang disebut aku atau itu. Yang kedua, relasi antar sesama manusia dan Tuhan.

4. Martin Heidegger

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun