Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mungkin lepas dari komunikasi. Dalam segala bidang, tanpa terkeecuali dalam bidang Pendidikan.
Dalam proses pembelajaran komunikasi digunakan untuk menyampaikan pesan terutama penyampaian ilmu dari pengajar kepada pelajar. Permasalahan yang sering terjadi di kalangan pelajar saat ini adalah ketidakpahaman yang diakbatkan oleh kesalahan dalam metode belajar dan berkomunikasi.Â
Tidak cukup hanya dengan mendengarkan pengajar saja seluruh mahasiswa dianggap mampu memahami isi materi dengan baik. Strategi komunikasi yang tepat dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan efektivitas komunikasi sehingga pemahaman tidak hanya diraih oleh sebagian mahasiswa saja.
Pemahaman materi secara menyeluruh akan memberikan konstribusi juga terhadap perkembangan prestasi mahasiswa. Maka dari itu, isu ni penting untuk dibahas guna meningkatkan prestasi dan memudahkan pemahaman di kalangan mahasiswa dengan cara berkomunikasi secara efektif.
Metode komunikasi dibagi menjadi dua, verbal dan non-verbal (Widdoson, 1978). Komunikasi reseptif adalah salah satu bagian dari komunikasi verbal.Â
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Barker, dkk. Pada tahun 1980 kepada mahasiswa, ditemukan bahwa mahasiswa memiliki kecenderungan cara berkomunikasi yang berbeda-beda. Berikut ini adalah diagram hasil penelitian Barker, dkk. Â
Diagram 1. Durasi Waktu Kegiatan Berbahasa Mahasiswa
Dalam diagram Durasi Waktu Kegiatan Berbahasa Mahasiswa, dapat dilihat bahwa mayoritas mahasiswa cenderung lebih sering mendengar, yaitu sebanyak 53%. Mahasiswa dengan kecenderungan mendengar akan memilih untuk memahami materi di dalam kelas dengan cara dijalaskan secara langsung oleh pengajar.Â
Mereka dapat menyimak apa yangmereka dengar lalu memahaminya. Komunikasi dengan cara mendengar dapat secara efisien dilakukan apabila penyampaian pesannya berbetuk transkrip suara dan pererima pesan langsung dapat melakukan hubungan timbal balik dengan pengirim pesan atau komunikator.
Sebagian mahasiswa lainnya tidak cenderung pada cara berkomunikasi dengan mendengar. 17% dari sampel penelitian mengaku memiliki kecenderungan pada membaca. Mahasiswa dengan kecenderungan membaca akan lebih memilih belajar dengan metode individu melalui buku materi atau membaca di internet.Â
Berkomunikasi pada mahasiswa dengan kecenderungan membaca akan lebih efisien apabila dilakukan dengan penyampaian pesan melalui transkrip tulisan, sehingga pengirim pesan tidak perlu berbicara langsung pada penerima pesan karena pembaca membutuhkan waktu yang lebih banyak daripada pendengar dan tingkat intelegensi yang lebih tinggi untuk memahami maksud dari bacaan.Â