Itulah ucapan puteri semata wayang saya ketika dia habis terima rapor hari kemis kemaren.Puteri semata wayang saya sangat hafal setiap tanggal 11 juli kami berdua beranak selaqlu berziarah ke kampung untuk menengok pusara ibunya,yang telah meninggalkan kami berdua beranak 8 tahun silam ketika puteri saya masih bayi.Suka dan duka kami lalui bersama.dan saya sudah bertekad untuk membesarkan puteri semata wayang saya sendiri,dan itu sudah saya lakukan.Saya masih bersyukur masih diberikan kesempatan untuk melihat puteriku tumbuh dan berkembang setiap hari.
Walaupun kami bukan keluarga kaya dan lengkap ,tapi kami selalu bersyukur apaq yang telah diberikan Allah SWT pada keluarga kecil ini.Keinginan saya ga muluk2 untuk puteri semata wayang saya yang udah piatu ini,Saya ingin mendidik dia jadi Sholehah,berguna bagi nusa bangsa.Dan saya selalu bermohon kepada Allah supaya saya diberi kesempatan untuk menikahkan sendiri putriku ketika jodohnya telah datang.Dan kami berdua beranak dapat pergi menunaikan ibadah haji nanti amin
Saya selalu mengatakan kepada puteriku,bahwa Allah mentakdirkan ini kepada kita karena Allah sayang sama kita nak.Silvi kehilangan ibu,papa juga kehilangan.Kita sama2 kehilangan orang yang sangat kita cintai.Waktu umur 4 thn dia pertama saya bawa ke pusara ibunya.Dia berkata disini ya mama tidur,saya jawab ia.Dan kamipun bertangisan dipusara ibunya.Mungkin peristiwa itu akan terulang lagi pada tanggal 11 juli nanti.Dialah satu2nya hiburanku dan harta saya yang ga ternilai harganya.
Saya mengambil jalan menjadi singel parent menurut saya inilah yang terbaik untuk puteri semata wayangku.Apakah salah atau benar saya ga tahu,waktulah yang akan menjawabnya nanti.
Salam silaturrahim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H