Mohon tunggu...
Humaniora

Biar Semangat Ya Perubahan Kurikulum

5 Desember 2016   20:42 Diperbarui: 5 Desember 2016   20:49 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perubahan kurikulum

Pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia. Hal itu disebabkan pendidikan berpengaruh langsung terhadap perkembangan manusia. Kalau bidang-bidang lain seperti ekonomi, pertanian, arsitektur, dan sebagainya berperan menciptakan sarana dan prasarana bagi kepentingan manusia, pendidikan berkaitan langsung dengan pembentukan manusia. Oleh karena itu penyusunan kurikulum tidak dapat dikerjakan sembarangan, terutama pada tahap pengembangannya. Pengembangan kurikulum mengacu pada dua sistem, yaitu; sistem lingkungan dan sistem yang ada dalam kurikulum itu sendiri.Bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses belajar-mengajar. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya. Keduanya saling berkaitan.

Akhirnya kurikulum dapat dipandang sebagai cetusan jiwa pendidik yang berusaha untuk mewujudkan cita-cita, nilai-nilai yang tertinggi dalam kelakuan anak didiknya. Kurikulum ini sangat erat hubungannya dengan kepribadian guru. Kurikulum yang formal, mengubah pedoman kurikulum.
 Kurikulum yang riil, bukan sekadar buku pedoman, melainkan segala sesuatu yang dialami anak dalam kelas, ruang olah raga, warung sekolah, tempat bermain, karyawisata, dan banyak kegiatan lainnya, pendek kata mengenai seluruh kehidupan anak sepanjang bersekolah. Mengubah kurikulum dalam arti yang luas ini jauh lebih luas dan dengan demikian lebih pelik, sebab menyangkut banyak variabel. Perubahan kurikulum di sini berarti mengubah semua yang terlibat di dalamnya, yaitu guru sendiri, murid, kepala sekolah, penilik sekolah, juga orang tua dan masyarakat umumnya yang berkepentingan dalam pendidikan sekolah. Dalam hal ini dikatakan bahwa perubahan kurikulum adalah perubahan sosial, curriculum change is social change.

Perubahan tak selalu sama dengan perbaikan, akan tetapi perbaikan selalu mengandung perubahan. Perbaikan berarti meningkatkan nilai atau mutu. Perubahan adalah pergeseran posisi, kedudukan atau keadaan yang mungkin membawa perbaikan, akan tetapi dapat juga memperburuk keadaan.

:Bagaiman harapan terkait perubahan kurikulum ?

:Harapan saya dengan adanya k13 ini yaitu supaya pendidikan diindonesia ini lebih maju, tapi sekarang saya jadi psimis karena kurikulum baru ini baru mau jalan udah ditebas, sedangkan kita belum tau hasilnya seperti apa. Sebutulnya k13 ini sudah bagus hanya kendala dibuku apa lagi untuk sekolah negri untuk buku tema 4dan 5 tidak ada mereka tidak punya pegangan, sedangkan kalo diswasta masih ada buku pegangan dari penerbit cuma saja buku dari penerbit isinya lebih banyak dan tebal.

:Bagaimana solusi mengenai perubahan kurikulum baru ini?

: Awalnya saya sudah semangat dengan k13 ini, karena lebih enak dibanding ktsp, k13 ini bnyak dikeluhkan oleh orang tua siswa, mungkin jika materi untuk siswa tidak tinggi akan lebih baik, di k13 ini materi sudah tinggi dan jam belajar pun banyak, guru merasa kasihan pada siswa terlalu terbebani.

Novia Nita Sari

fakultas Farmasi

universitas agustus'1945 (UTA'45)

terimakasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun