Mohon tunggu...
Noviani Ulfa
Noviani Ulfa Mohon Tunggu... Freelancer - Pontianak, Indonesia

everything on my head

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terjajah Waktu

22 Mei 2022   22:35 Diperbarui: 22 Mei 2022   23:05 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi ke pagi bagai secepat kilat
Ia kembali membudaki manusia dengan cambuknya
Memaksa jiwa-jiwa yang penuh lelah dan gelisah
Persetan dengan tubuh yang rentah
Semua harus bergegas menggerus jalanan, memikul harapan
Mencari tumpuan kehidupan
Kepala-kepala bising bersaing dengan matahari
Haha...
Siapa dulu yang lebih panas
Taukah kau bahwa waktu adalah penjajah yang paling ulung ?
kita semua terkurung
Terombang ambing di tengah lautnya
Berlomba untuk tetap ada di permukaan
Saling menenggelamkan
Padahal kita lupa
Telah terkecoh dengan tipu daya ilusi
Termakan ambisi
Seakan hidup ini adalah kompetisi
Heiii.. disini tak ada menang dan kalah
Yang ada hanya cepat atau lambat
Yang terbungkus rapi dalam ruang misteri
Jadi, jangan lupa bahagia

Pontianak, 22 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun