Pagi ke pagi bagai secepat kilat
Ia kembali membudaki manusia dengan cambuknya
Memaksa jiwa-jiwa yang penuh lelah dan gelisah
Persetan dengan tubuh yang rentah
Semua harus bergegas menggerus jalanan, memikul harapan
Mencari tumpuan kehidupan
Kepala-kepala bising bersaing dengan matahari
Haha...
Siapa dulu yang lebih panas
Taukah kau bahwa waktu adalah penjajah yang paling ulung ?
kita semua terkurung
Terombang ambing di tengah lautnya
Berlomba untuk tetap ada di permukaan
Saling menenggelamkan
Padahal kita lupa
Telah terkecoh dengan tipu daya ilusi
Termakan ambisi
Seakan hidup ini adalah kompetisi
Heiii.. disini tak ada menang dan kalah
Yang ada hanya cepat atau lambat
Yang terbungkus rapi dalam ruang misteri
Jadi, jangan lupa bahagia
Pontianak, 22 Mei 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H