Sebelum hujan tiba
Dadaku sudah lebih dulu basah
Ia banjir akan gelisah
Kepala penuh resah
Sementara kau tak merasa bersalah
Setelah kau peluk aku kau ludah
Dan kau mengurung hatiku gerah
Sebelum hujan tiba
Pipiku sudah banjir airmata
Kaulah cambuk yang paling nyata
Belaianmu adalah senjata
Memukul jiwaku bak jelata
Kita tak lebih hanya sengketa
Rasaku fakta
Dan kau pendusta
Sebelum hujan tiba
Silahkan kau bertepuk tangan
Inginmu sudah tersampaikan
Tulusku kau dapatkan
Hatiku kau patahkan
Sebelum hujan tiba
Silahkan kau berkelana
Nikmatilah cerahnya suasana
Sebelum hujan tiba
Sebelum kau benar-benar basah
Sebelum derasnya melahapmu pasrah
Sebelum masamu berubah
Pontianak, 15 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H