Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah membatalkan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk tahun ajaran 2024-2025. Keputusan ini muncul setelah berbagai kritik akibat kenaikan UKT di berbagai perguruan tinggi negeri. Menteri Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, menyatakan bahwa pembatalan kenaikan UKT dilakukan sebagai upaya menindaklanjuti masukan masyarakat dan telah berkoordinasi dengan perguruan tinggi negeri.
Permendikbud Ristek Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi (SSBOPT) adalah dasar peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bagi PTN dan PTN-BH. Namun, Nadiem menuturkan bahwa SSBOPT tidak pernah dimutakhirkan sejak 2019 dan Kemendikbud Ristek mendorong perguruan tinggi untuk memberikan pembelajaran yang relevan kepada mahasiswa.
Aturan SSBOPT juga menekankan bahwa pihak perguruan tinggi negeri (PTN) menentukan UKT dengan pertimbangan asas berkeadilan dan asas inklusivitas. Namun, terdapat risiko bahwa PTN akan membuat kesalahan dalam menetapkan mahasiswa ke dalam kelompok UKT yang tidak cocok dengan kemampuan ekonomi mereka karena informasi dari mahasiswa tidak tepat. Pembatalan kenaikan UKT tahun ini telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo, dan Kemendikbud Ristek akan mere-evaluasi semua permintaan peningkatan UKT dari perguruan tinggi negeri. Jadi, UKT yang berlaku tahun 2024 di universitas negeri adalah UKT tahun 2023. Melalui Informasi diatas Universitas Airlangga (Unair) Surabaya baru-baru ini menjadi pusat perhatian terkait isu kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi negeri terkemuka di Indonesia.
UNIVERSITAS AIRLANGGA sendiri mengumumkan Pembatalan Kenaikan UKT untuk mengatasi isu isu yang beredar dimasyarakat, Setelah serangkaian diskusi dan pertimbangan, Rektor Unair, Prof. Muhammad Nasih, mengumumkan bahwa kenaikan UKT untuk tahun ajaran 2024-2025 tidak akan jadi dilaksanakan. Keputusan ini diambil menyusul kebijakan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Anwar Makarim, yang membatalkan rencana kenaikan UKT di seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk tahun ini. Informasi ini juga telah dibuktikan melalui sumber resmi sivitas akademika Universitas Airlangga, yakni dilansir dari web Universitas Airlangga https://unair.ac.id/rilis-ukt-unair-2024-tidak-naik/ baca selengkapnya disini.
Dampak Pembatalan
Pembatalan kenaikan UKT ini disambut baik oleh mahasiswa,
Respons Mahasiswa, Presiden BEM Unair, Aulia Thaariq Akbar, menekankan bahwa pembatalan kenaikan UKT adalah hasil dari usaha mahasiswa yang telah menyuarakan penolakan. Meskipun demikian, Atha mengingatkan bahwa pembatalan ini bukanlah permanen dan mahasiswa harus tetap waspada terhadap kemungkinan kenaikan di tahun-tahun mendatan.
Respon dari Dosen unair sendiri “Meskipun tidak ada peningkatan biaya UKT, UNAIR akan tetap memberikan layanan yang terbaik kepada mahasiswa. Kita berjanji untuk melanjutkan peningkatan infrastruktur dan layanan, termasuk pembangunan dan pelayanan lainnya. Tujuannya adalah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, UNAIR menegaskan bahwa tidak akan ada mahasiswa yang harus menghentikan studi mereka karena kekurangan uang,” kata mereka.
Biaya Kuliah Unair
Untuk tahun ajaran 2024-2025, biaya kuliah di Unair tidak mengalami kenaikan. Berikut adalah rincian UKT per semester dilansir dari web resmi Universitas Airlangga https://ppmb.unair.ac.id/id/page1/biaya-studi-sarjana-mandiri?tabmenu=front-tab-menu-studi-fee-s1&menu=Biaya%20Studi&label=Sarjana
untuk beberapa fakultas isu kenaikan UKT di Unair telah menimbulkan diskusi yang luas mengenai keseimbangan antara pembiayaan pendidikan dan aksesibilitas bagi mahasiswa. Meskipun kenaikan UKT untuk tahun ini telah dibatalkan, penting bagi semua pihak untuk terus berdialog dan mencari solusi yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa pendidikan tinggi tetap terjangkau tanpa mengorbankan kualitasnya.
