Mohon tunggu...
Noviana Wulandari
Noviana Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Business Manajement

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pintu Harapan

23 Desember 2024   09:07 Diperbarui: 23 Desember 2024   10:05 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pada saat kegiatan LKM dan Bina Akrab di pantai Toronipa

Aku, Novi, mahasiswi semester pertama di Institut Agama Islam Negeri Kendari. Aku berasal dari desa kecil di Konawe Selatan. Ayahku bekerja sebagai petani, dan ibuku sebagai ibu rumah tangga.

Sebelum masuk kuliah, ibuku sempat tidak setuju jika aku melanjutkan pendidikan dengan berkuliah. Ibuku takut tidak bisa membiayai kuliahku dan takut aku berhenti di tengah jalan karena kesulitan biaya seperti beberapa orang yang ada di desaku. Namun aku tetap teguh dengan pendirianku untuk lanjut kuliah. Aku berusaha membujuk dan meyakinkan ibuku bahwa banyak jalan yang bisa di tempuh agar aku bisa tetap berkuliah, salah satunya dengan mendaftar beasiswa KIP Kuliah.


Mendengar keinginanku untuk berkuliah om dan tanteku sangat mendukung keinginanku untuk berkuliah serta mereka membantuku meyakinkan ibuku, dan aku sangat bersyukur mendengar penjelasan dari om dan tanteku, ibuku perlahan setuju jika aku berkuliah.

Saat kuliah, aku mendengar bahwa pendaftaran beasiswa KIP Kuliah telah dibuka. Aku merasa senang dan gembira, dan akupun dengan penuh semangat mulai menyiapkan berkas-berkas yang diminta pada pengumuman pendaftaran beasiswa tersebut. Setelah selesai aku langsung mengumpulkan berkas-berkas tersebut dengan menaruh harapan besar agar aku bisa lulus seleksi pemberkasan ini. Di hari pengumuman, aku sangat amat gembira ketika melihat hasil pengumuman, aku lulus pemberkasan.

Tahap selanjutnya adalah seleksi wawancara, aku sangat takut dan gugup di hari wawancara tersebut. Setelah selesai wawancara kita  menunggu pengumuman selanjutnya terkait mahasiswa yg lulus wawancara . Dan pada hari pengumuman itu aku sedang mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh fakultasku yaitu LKM dan Bina Akrab antar prodi di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. Dan pada saat aku membuka pengumuman tersebut aku melihat tidak ada namaku di daftar mahasiswa yang lulus wawancara tersebut. Sedih, kecewa dan rasa ingin menangis yang kurasakan pada saat itu, tapi aku berusaha menahan semua perasaan itu karena sedang ada di kegiatan.

Dengan rasa takut aku coba memberitahu keluargaku mengenai pengumuman tersebut dan bersyukurnya mereka bisa menerima kenyataan bahwa aku tidak lulus beasiswa. Mereka tetap memberiku semangat dan motivasi agar ikhlas menerima semua kenyataan ini.

Tibalah suatu hari, ponselku berdering dan itu tanda bahwa ada yang meneleponku, aku melihat ponselku nomer tidak dikenal akupun menolak telepon tersebut sebanyak dua kali. Setelah itu muncul lah chat di wa dengan tulisan " jangan di tolak ini dari rektorat", aku pun kaget dan bertanya-tanya ada apa bagian rektorat menghubungiku. Tak lama ponselku pun berdering kembali dengan nomer yang sama menelponku kembali, akupun langsung menjawab telpon tersebut. Mungkin ini sebuah rezeki yang tidak aku sangka-sangka sebelumnya, aku di panggil kerektorat karena aku di minta menggantikan mahasiswa KIP yang mengundurkan diri dari beasiswa tersebut.

Bahagia, terharu, dan rasa belum percaya bercampur aduk pada saat itu. Aku sangat bersyukur kepada Allah SWT atas rezeki yang tak di sangka-sangka ini. Note: "Sesuatu yang sudah di takdirkan untukmu tidak akan pernah tertukar" selalu berusaha, berdoa dan jangan lupa bersyukur !!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun