Mohon tunggu...
Noviasih NatikaPutri
Noviasih NatikaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

sedang dan akan terus berproses

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perihal Ulang Tahun: Merayakan Pahit Rumit Kehidupan

23 Agustus 2021   00:31 Diperbarui: 23 Agustus 2021   00:54 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Jika ada pertanyaan mengenai hal apa yang paling menakutkan untuk dilalui di dalam hidup, mungkin saya akan menjawab bahwa hal yang selalu saya takutkan adalah hari ulang tahun. Berawal dari ulang tahun ke-17 (kebanyakan orang mungkin lebih senang menyebutnya sebagai perayaan sweet seventeen) yang justru bagi saya lebih terasa seperti "Yapp ini dia, selamat datang masalah-masalah yang lebih sulit." Oke, mungkin kedengaran agak berlebihan, tapi jujur itu yang ada di otak saya saat hari ulang tahun saya tiba waktu itu.

Rasa-rasanya diri ini seperti terlahir kembali namun dengan membawa tumpukan beban yang lebih banyak. Tetapi tentu rasa syukur pastinya tetap saya rasakan karena Tuhan masih berkenan memberikan kesempatan berupa satu tahun lagi untuk bertumbuh dan berproses pada poros kehidupan di bumi.

Dan ketakutan itu pun ikut hadir pula bersama dengan rasa syukur tadi. Ketakutan bahwa bagaimana jika kesempatan bertambah umur yang diberikan Tuhan kepada saya sia-sia? Lalu ketakutan bahwa bagaimana jika selama tujuh belas tahun hidup ini saya masih belum melakukan banyak hal, bagaimana jika selama ini belum banyak kebaikan dan makna yang saya berikan untuk keluarga dan sahabat-sahabat saya? Dan pertanyaan lainnya yang memaksa saya untuk tidak terlena dengan euforia perayaan ucapan maupun selamat ulang tahun dari teman-teman dan keluarga.

Kemudian belum selesai terjawab pertanyaan tadi, muncul kekhawatiran lagi bahwa ternyata usia saya bukan semakin bertambah tetapi justru semakin 'berkurang.' Ini saya sadari ketika menemukan sebuah kutipan yang menarik dari sebuah buku yang saya baca tapi sayangnya saya lupa apa judul buku tersebut. Si penulis mengatakan bahwa sebetulnya di setiap hari ulang tahun adalah saat dimana usia kita berkurang, ya berkurang karena kesempatan atau waktu yang kita miliki untuk hidup di dunia ini semakin berkurang. Jika ada pernyataan bahwa hari ulang tahun adalah hari di mana bertambahnya usia, memang tidak salah, karena secara harfiah 'angka' pada usia kita memang bertambah. Tetapi tidak dengan waktu-waktu yang kita miliki untuk hidup di dunia yang kita tinggali saat ini.

Maka tersadarlah saya bahwa dengan semakin sedikitnya waktu yang saya miliki serta bertambahnya rintangan yang akan saya hadapi menjadi sebuah realitas yang harus saya terima pada datangnya hari ulang tahun yang entah akan dapat terus saya syukuri sampai usia berapa nantinya. Ya, maka saya bilang bahwa hari ulang tahun adalah hari dimana kita sejujurnya merayakan datangnya hari-hari penuh rintangan, atau barangkali jatuh bangun serta luka kehidupan yang akan terus diperbaharui seiring dengan berjalannya roda kehidupan yang akan terus berputar.

Namun, saya yakin bahwa tidak ada sesuatu pun yang terjadi di dunia ini terjadi begitu saja dengan sia-sia atau tanpa alasan. Begitupun dengan segala proses pahit rumit serta luka kehidupan yang akan terus kita alami dengan bertambahnya usia. Bahwa semua proses itu yang memang pada akhirnya menjadikan kita sebagai 'manusia' seutuhnya. Demikian pula dengan waktu yang akan selalu bekerja dalam ritmenya saat menjalin setiap proses kehidupan yang berbeda pada tiap jiwa di bumi ini. Namun hakikatnya akan selalu sama, bahwa semua pahit rumit itu pasti akan kita rasakan meskipun dengan beragam cara yang berbeda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun