Mohon tunggu...
Noviana Sari
Noviana Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pernikahan Dini serta Tantangan dan Dampaknya bagi Masyarakat

5 Juli 2024   23:54 Diperbarui: 6 Juli 2024   00:02 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernikahan dini, yang terjadi dikondisi seseorang menikah pada usia yang dibawah umur batas usia menikah, merupakan fenomena sosial yang masih menjadi perhatian utama di berbagai negara, terutama Indonesia. Dalam situasi ini, pernikahan dini sering kali terjadi karena berbagai faktor, seperti tekanan budaya, ekonomi, dan sosial.

Salah satu tantangan utama dari pernikahan dini adalah dampaknya terhadap kesejahteraan individu, khususnya para wanita. Menikah pada usia yang masih sangat belia dapat menghambat jalan masuk mereka terhadap pendidikan yang layak serta kesempatan untuk mengembangkan potensi diri dimasa muda. Kondisi seperti ini juga sering kali berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksi, dengan tingginya risiko penyakit yang diderita anak muda, pada kehamilan yang dialami oleh perempuan yang belum siap secara fisik dan psikologis.

Selain itu, pernikahan dini juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Ketika generasi muda menikah pada usia yang terlalu muda, mereka cenderung memiliki keterbatasan dalam memperoleh pendapatan yang stabil dan memadai untuk mendukung keluarga. Akibatnya, angka kemiskinan di kalangan keluarga yang menikah dini sering kali lebih tinggi dibandingkan dengan keluarga yang menikah pada usia yang lebih matang.

Di situasi lain , ada juga perspektif budaya yang perlu diperhatikan dalam memahami fenomena pernikahan dini. Beberapa komunitas mungkin menganggap pernikahan pada usia muda sebagai bagian dari tradisi atau norma sosial yang harus diikuti. Namun demikian, penting untuk melakukan pendekatan yang holistik dalam mengatasi pernikahan dini, dengan menggali akar permasalahan yang ada dan mempromosikan pendidikan serta kesadaran tentang pentingnya menunda pernikahan hingga usia yang lebih matang dan siap secara fisik, mental, dan emosional.

Dengan demikian, pernikahan dini bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang lengkap yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan  masyarakat, dan berbagai Hanya dengan upaya bersama yang terkoordinasi dan komprehensif, kita dapat mengurangi angka pernikahan dini dan meningkatkan kualitas hidup generasi muda secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun