Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul pada hari ini dalam keadaan sehat walafiat. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang berbahagia,
Hari ini, kita berkumpul di sini untuk merenungkan sebuah topik yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia: akhlak. Akhlak, bagaikan kompas moral yang menuntun kita di jalan kebaikan, membedakan antara benar dan salah, dan mengantarkan kita menuju kebahagiaan sejati.
Akhlak mulia bukan sekadar kata-kata indah, tetapi cerminan dari karakter dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak yang baik terpancar dari tindakan dan perbuatan kita, terukir dalam interaksi kita dengan sesama manusia, dan tertanam dalam hati nurani kita.
Akhlak, sebuah kata yang sarat makna dan penuh nilai, merujuk pada kualitas karakter mulia yang tertanam dalam diri manusia. Ia bagaikan kompas moral yang menuntun individu dalam berperilaku dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Akhlak bukan sekadar pengetahuan, melainkan perwujudan nyata dari nilai-nilai luhur dalam setiap tindakan dan perkataan.
Kata "akhlak" berasal dari bahasa Arab,"الخُلُقُ" , yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Lebih dalam lagi, akhlak diartikan sebagai sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Sebagai umat beragama, kita dibekali dengan pedoman moral yang jelas dan lengkap. Dalam agama Islam, akhlak mulia menjadi pilar utama dalam mencapai ketakwaan kepada Allah SWT. Rasulullah SAW, teladan terbaik bagi umat manusia, telah menunjukkan kepada kita bagaimana akhlak mulia dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Marilah kita teladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan kita. Beliau adalah sosok yang penuh kasih sayang, rendah hati, sabar, dan selalu memaafkan. Beliau selalu mengedepankan kepentingan orang lain, dan selalu berusaha untuk membantu mereka yang membutuhkan.
قال رسولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- : “إِنَّ لِكُلِّ دِيْنِ خُلُقًا وَخُلُقُ الإسلامَ الْحَيَاءُ
“Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islami adalah rasa malu,” (HR Ibnu Majah).