Sudah beberapa bulan jejaring sosial yang satu ini diabaikan begitu saja. Mungkin sudah berdebu dipenuhi oleh sarang laba-laba. Namun itu semua bukan tanpa alasan, hari ini semua yang telah diamati, dilihat dan dipahami sudah membuncah dan waktunya untuk dituangkan dalam kata-kata. Belakangan ini saya sering menerima sms yang berisi informasi, biasanya kebanyakan orang menyebutnya jarkoman. Nah itulah yang saya dapatkan. Pesan singkat yang menginformasikan sesuatu dan berharap pembacanya akan meneruskan kepada orang lain ini, biasanya memuat kata-kata yang cukup penting untuk disimak (karena terkadang diabaikan saja hehe). Namun satu yang peru diperhatikan ialah kata-kata penyusun kalimat informasi tersebut. Sebenarnya tidak harus melulu berdasarkan KBBI dan kata yang baku, tetapi kata-kata yang digunakan sebaiknya sopan, seperti menggunakan salam pembuka dan penutup, menggunakan kalimat sapaan. Jika begitu bukankah enak dipandang dan dibaca ? Terasa lebih dekat dan sopan. Pernah suatu kali ada kasus, seseorang (sebut saja Mr.X) mendapatkan pesan singkat yang benar-benar singkat. Kala itu adik kelas Mr. X akan mengadakan suatu event dan ia meminta konfirmasi kepada Mr.X apakah bisa hadir dalam acara tersebut atau tidak ? Akhirnya Mr.X Â mendapatkan pesan darinya yang isinya : "besok dateng gak?" Pesan yang benar-benar singkat yang telah diterima oleh Mr.X. Pesan ini sebenarnya tidak jelas ditujukan untuk siapa. Ya, walaupun itu dikirimkan kepada Mr.X tetapi tak ada salam pembuka apalagi sapaan. Apakah enak jika tiba-tiba kita menerima pesan seperti itu ? Mungkin si pengirim pesan sudah melupakan etika sopan-santun, bagaimana cara berbicara kepada orang yang lebih tua atau sekedar menghormati orang tua ?. Entahlah, sepertinya pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di bangku Sekolah Dasar dulu sedikit demi sedikit telah terkikis oleh zaman yang semakin menggila ini. Bandingkan dengan : "Assalamualaikum/ Selamat malam kakak, sehubungan besok ada acara xxx, apa kakak bisa datang ?" Pesan tersebut juga sama-sama singkat. Pesan tersebut tidak menuntut kebenaran EYD serta penggunaan kata baku, namun setidaknya lebih baik bukan dibandingkan dengan pesan yang pertama tadi ? Inilah budaya sopan-santun yang sudah terkikis, tererosi oleh kemajuan zaman yang semakin canggih. Tugas kita bagi calon pendidik, calon ibu pencetak generasi emas, dan calon ayah imam bagi keluarga untuk saling mengingatkan kepada siapapun agar tetap menerapkan sopan-santun di manapun dan kapanpun berada, karena pribadi seseorang bisa tercerminkan dari sikap yang ia lakukan. Tak ada salahnya menegur untuk perubahan yang lebih baik, dan tak ada susahnya membiasakan bersikap sopan kepada siapapun, terlebih kepada orang yang lebih tua dari kita. Peristiwa di atas hanyalah segelintir kecil dari ribuan peristiwa yang pernah ada, atau mungkin pernah dialami oleh teman-teman ? Mari bergerak, membuat perubahan. Sekecil apapun itu akan berdampak besar di kemudian hari ^^ 19:59 Karpet Merah @novianann
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H