Mohon tunggu...
Novia Nanda Putri
Novia Nanda Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Suka Menulis!

Semoga semua tulisan yg kutuangkan disini seperti kopi, semua orang bisa menikmatinya. 🤍

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengatur Keuangan Dengan Bijak; Strategi Untuk Sandwich Generation Dan Anak Tunggal!

19 Januari 2025   21:11 Diperbarui: 19 Januari 2025   21:11 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sandwich generation (sumber: pinterest/better after 50).

Sandwich generation adalah mereka yang harus memenuhi atau menanggung keuangan keluarga mereka, seperti orang tua, saudara, dan diri sendiri. Apalagi terkadang mereka sudah memiliki pasangan atau sudah berkeluarga, mereka tetap menjadi sandwich generation.

Di mana pada saat bersamaan mereka memiliki tanggung jawab terhadap anak karena sudah menikah atau memiliki keluarga kecil, namun, mereka tetap harus menanggung keuangan saudara atau orang tua mereka.

Tips atau strategi yang bisa dilakukan untuk mengelola keuangan sebagai sandwich generation :

1. Tidak Membandingkan Diri Kamu Dengan Orang Lain.
Kunci pertama saat menjadi sandwich generation adalah tidak membandingkan kehidupan kamu dengan orang lain. Terutama yang tidak termasuk dalam sandwich generation. Karena akan terasa sangat berat dan selalu ada pertanyaan dalam pikiran mereka, mengapa mereka bisa memiliki rumah? Mengapa mereka bisa ya mengganti-ganti mobil? Mengapa aku tidak bisa?

Ketika terus menerus membandingkan diri dengan keadaan orang lain, itu pasti tidak akan ada habisnya. Kamu yang awalnya merasa baik-baik saja dalam mengatur keuangan, pada akhirnya menjadi terbebani karena melihat kehidupan orang lain yang kamu bandingkan.

2. Jadikan ini Sebagai Tanggung Jawabmu, Bukan Bebanmu.
Mindset pilihan, bukan beban, itu akan sangat berbeda. Kamu akan merasa, oh iya aku bertanggung jawab sekali atas keluargaku, mereka bukan membebani ku .

Saat sudah memiliki mindset ini mereka akan berpikir jika dia memilih pilihan seperti orang lain untuk tidak menjadi sandwich generation, maka gimana dengan keluarganya? Dengan tanggungan keuangannya? Saat itu juga, mereka terkadang lebih memilih untuk tetap menjadi sandwich generation karena mereka tetap menganggap keluarganya bukanlah beban.

3. Jangan Merasa Ini Semua Tanggung Jawab Kamu/Membagi Biaya.

Apalagi untuk anak pertama, perempuan. Terkadang mereka tidak pernah dipaksa orang tuanya untuk mengalah atau mengurus adik-adiknya. Namun, terkadang saat mereka dewasa mereka selalu mengatakan "Yaudahlah, aku saja. "

Dan ternyata, tidak harus seperti itu, loh, bisa kok untuk membagi beban atau biaya itu sama adik-adik kamu atau saudara kamu. Terkadang, kita yang berpikir, ini beban kita sendiri, ini tanggung jawab kita sendiri. Ternyata tidak, loh.
Semua hal itu bukan tanggung jawab kamu.

Jadi, untuk yang usianya produktif , harus bisa berkontribusi sama orang tua. Meskipun sesederhana adiknya baru kerja atau baru lulus, nah, boleh banget, misalnya, membagi beban.

Adiknya hanya bisa bayar listrik atau beli sembako di rumah, oh yaudah, sisanya urusan rumah, renovasi atau, orang tua atau keluarganya mau liburan, segala macam diambil atau ditanggung sama kakaknya. Nah, kan ini berbagi peran kan? ini yang penting.

Kan biasanya nih, anak pertama selalu menyuruh, misalnya, adiknya untuk fokus kuliah saja, padahal anak kuliahan ini potensial banget, misalnya, untuk jadi Asisten Dosen atau mencari beasiswa. Jadi, akhirnya si adik ini tidak ada urgensinya untuk menghasilkan uang karena sama kakaknya udah di-cover.

Jadi untuk kamu yang jadi sandwich generation, boleh sekali membagi bebanmu dengan saudara-saudaramu agar terasa lebih ringan. Apalagi jika kamu sudah menikah dan punya keluarga kecil.

4. Mencari Sumber Pendapatan Tambahan.

Saat mengatur Keuangan keluarga, terkadang merasa kurang dalam hal biaya atau Keuangan. Apalagi untuk yang sandwich generation, uang gajian yang tetap sama, tetapi terkadang pengeluaran atau beban Keuangan semakin meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun