Hasil Pilkada Kabupaten Solok 2024 yang menetapkan pasangan Jon Firman Pandu (JFP) dan H. Candra sebagai pemenang dengan perolehan suara signifikan (54,46%) merupakan cerminan dari kepercayaan masyarakat Solok terhadap visi dan misi yang diusung oleh pasangan ini. Kemenangan ini tidak hanya menjadi bukti bahwa demokrasi di Kabupaten Solok berjalan dengan baik, tetapi juga menggambarkan kedewasaan masyarakat dalam memilih pemimpin yang dianggap mampu membawa perubahan sesuai dengan norma adat dan agama.
Sebagaimana disampaikan oleh tokoh politik H. Ahmad Rius, kemenangan ini menunjukkan bahwa masyarakat Solok tidak pragmatis dalam memilih pemimpin. Nilai-nilai luhur adat Minangkabau yang mengedepankan integritas dan etika menjadi landasan penting dalam pengambilan keputusan mereka. Hal ini patut diapresiasi karena menunjukkan bahwa demokrasi masih dihargai sebagai proses yang berlandaskan moral dan kepercayaan, bukan hanya sekadar kepentingan materi.
Namun, kemenangan ini juga membawa tanggung jawab besar bagi pasangan JFP-Candra untuk merealisasikan visi "Solok Sejuk dan Damai." Sebagai pemimpin terpilih, mereka diharapkan mampu membangun pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Beberapa poin penting yang harus menjadi perhatian adalah:
1. Reformasi Birokrasi
Seperti yang disampaikan H. Ahmad Rius, tantangan terbesar dalam memimpin Kabupaten Solok adalah memperbaiki tata kelola pemerintahan. Penyalahgunaan kekuasaan oleh oknum tertentu harus diatasi dengan menciptakan birokrasi yang profesional dan berintegritas. Hal ini membutuhkan keberanian untuk menempatkan orang-orang yang kompeten di posisi strategis.
2. Pelibatan Masyarakat dalam Pemerintahan
Pemimpin yang baik adalah mereka yang mendengar aspirasi rakyatnya. Oleh karena itu, pemerintahan JFP-Candra harus membuka ruang partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan, terutama yang berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
3. Penegakan Nilai Adat dan Agama
Kabupaten Solok yang dikenal dengan kearifan lokal Minangkabau harus menjadikan nilai adat dan agama sebagai landasan pembangunan. Pemimpin harus memastikan bahwa norma-norma ini terus menjadi pedoman dalam setiap kebijakan yang diambil.
4. Mewujudkan Janji Kampanye
Selama masa kampanye, pasangan JFP-Candra telah menyampaikan berbagai janji kepada masyarakat. Realisasi visi "Solok Sejuk dan Damai" akan menjadi tolok ukur keberhasilan pemerintahan mereka. Transparansi dan komunikasi yang baik dengan masyarakat harus terus dijaga agar kepercayaan yang telah diberikan tidak disia-siakan.