Mohon tunggu...
Novia Maryelenti
Novia Maryelenti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi di Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Program studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam

Hobi Musik, Edit Video, Dan Memasak

Selanjutnya

Tutup

Analisis

JFP Candra Menag Telak Di Pilkada Kabupaten Solok 2024

12 Desember 2024   10:53 Diperbarui: 12 Desember 2024   10:53 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Hasil Pilkada Kabupaten Solok 2024 yang menetapkan pasangan Jon Firman Pandu (JFP) dan H. Candra sebagai pemenang dengan perolehan suara signifikan (54,46%) merupakan cerminan dari kepercayaan masyarakat Solok terhadap visi dan misi yang diusung oleh pasangan ini. Kemenangan ini tidak hanya menjadi bukti bahwa demokrasi di Kabupaten Solok berjalan dengan baik, tetapi juga menggambarkan kedewasaan masyarakat dalam memilih pemimpin yang dianggap mampu membawa perubahan sesuai dengan norma adat dan agama.

Sebagaimana disampaikan oleh tokoh politik H. Ahmad Rius, kemenangan ini menunjukkan bahwa masyarakat Solok tidak pragmatis dalam memilih pemimpin. Nilai-nilai luhur adat Minangkabau yang mengedepankan integritas dan etika menjadi landasan penting dalam pengambilan keputusan mereka. Hal ini patut diapresiasi karena menunjukkan bahwa demokrasi masih dihargai sebagai proses yang berlandaskan moral dan kepercayaan, bukan hanya sekadar kepentingan materi.

Namun, kemenangan ini juga membawa tanggung jawab besar bagi pasangan JFP-Candra untuk merealisasikan visi "Solok Sejuk dan Damai." Sebagai pemimpin terpilih, mereka diharapkan mampu membangun pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Beberapa poin penting yang harus menjadi perhatian adalah:

1. Reformasi Birokrasi

Seperti yang disampaikan H. Ahmad Rius, tantangan terbesar dalam memimpin Kabupaten Solok adalah memperbaiki tata kelola pemerintahan. Penyalahgunaan kekuasaan oleh oknum tertentu harus diatasi dengan menciptakan birokrasi yang profesional dan berintegritas. Hal ini membutuhkan keberanian untuk menempatkan orang-orang yang kompeten di posisi strategis.

2. Pelibatan Masyarakat dalam Pemerintahan

Pemimpin yang baik adalah mereka yang mendengar aspirasi rakyatnya. Oleh karena itu, pemerintahan JFP-Candra harus membuka ruang partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan, terutama yang berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

3. Penegakan Nilai Adat dan Agama

Kabupaten Solok yang dikenal dengan kearifan lokal Minangkabau harus menjadikan nilai adat dan agama sebagai landasan pembangunan. Pemimpin harus memastikan bahwa norma-norma ini terus menjadi pedoman dalam setiap kebijakan yang diambil.

4. Mewujudkan Janji Kampanye

Selama masa kampanye, pasangan JFP-Candra telah menyampaikan berbagai janji kepada masyarakat. Realisasi visi "Solok Sejuk dan Damai" akan menjadi tolok ukur keberhasilan pemerintahan mereka. Transparansi dan komunikasi yang baik dengan masyarakat harus terus dijaga agar kepercayaan yang telah diberikan tidak disia-siakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun