Mohon tunggu...
Novia Kismundari
Novia Kismundari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya memiliki hobi menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Manajemen Isu dan Komunikasi Krisis Produk-Produk yang Terkena Imbas Informasi Hoax Mengenai Fatwa MUI

17 Januari 2024   23:04 Diperbarui: 17 Januari 2024   23:04 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak 

Penelitian dengan judul Strategi Manajemen Isu dan Komunikasi Krisis Produk-Produk Yang Terkena Imbas Informasi Hoaks Fatwa MUI Terkait Haramnya Membeli Produk Israel dalam menangani pemberitaan hoaks Fatwa MUI yang mengatakan haram membeli produk-produk Israel di internet ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas manajemen isu dari public relations MUI dalam penanganan isu pemberitaan Fatwa MUI yang mengharamkan membeli produk-produk Israel. Manajemen isu merupakan proses perencanaan strategis terhadap isu atau titik balik negatif, sebuah proses yang mengubah beberapa resiko dan ketidakpastian dari keadaan negatif dan berusaha agar organisasi dapat mengendalikan sendiri aktivitasnya. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan. Metode kepustakaan merupakan pengumpulan informasi bantuan dari buku-buku, jurnal dan lainnya yang mendukung sumber informasi.

 

LATAR BELAKANG

Konflik merupakan suatu tindakan buruk karena dapat mengakibatkan kerugian bagi kedua belah pihak yang terlibat, termasuk hilangnya nyawa dan harta benda. Segala jenis konflik terutama yang melibatkan Israel dan Palestina harus segera diakhiri. Israel dan Palestiana adalah dua negara Timur Tengah yang sekarang berselisih satu sama lain. Israel secara sistematis dan brutal mengambil alih orang Palestina dan memperkecil bagian wilayah yang tadinya luas menjadi hanya sebagian kecil akibat pengambilalihan paksa oleh Israel.

Isu mengenai Israel dan Palestina telah mendapatkan perhatian Internasional dan saat ini menjadi perbincangan publik di Indonesia bahkan dunia. Media lokal dan nasional di Indonesia saat ini penuh dengan informasi mengenai perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina. Ketika berita permusuhan antara kedua negara tersebut menyebar, masyarakat berinisiatif untuk mendukung para korban Palestina. Gerakan sosial ini menggunakan strategi penggalangan dana baik melalui lembaga independen maupun lembaga pemerintah daerah. Meskipun jenis baik bantuan yang ditawarkan juga bervariasi, kontribusi finansial merupakan yang paling umum.

Sejarah dari konflik Palestina dan Israel ini bermula pada awal abad ke-20 ketika kesulitan ottoman dikalahkan oleh Inggris dalam perang dunia I. Wilayah Palestina diambil oleh Inggris, pada tahun 1917 Deklarasi Balfour mendukung pendirian rumah nasional Yahudi di Palestina. Ketegangan antara Yahudi dan Arab Palestina meningkat pada masa ini, seiring dengan meningkatnya imigrasi Yahudi. Perang dunia ke II mandat Inggris atas Palestina diambil alih oleh PBB. Wilayah itu terpecah oleh PBB menjadi dua negara yaitu untuk Yahudi dan untuk Arab Palestina. Pembagian tersebut diadopsi dengan Resolusi PBB Nomor 181 pada tahun 1947. Tetapi, Arab Palestina menolak atas pembagian tersebut, karena hal tersebut memicu perang Arab-Israel pertama yang terjadi pada tahun 1948 yang dimenangkan oleh Israel dan mengakibatkan pembentukan negara Israel dan pengungsian rakyat Palestina.

Pada tanggal 7 Oktober 2023 konflik antara Israel dan Palestina kini terjadi kembali. Selama periode 7 Oktober -- 23 November 2023, pasukan Israel telah membunuh sekitar 15.00 warga Palestina. Sekitar 14.800 korban jiwa berada di jalur Gaza dan 211 di Tepi Barat. Sekitar 1.275 warga Israel terbunuh dalam periode waktu yang sama. Statistik korban ini dikumpilkan oleh United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dengan menggunakan data resmi dari pemerintah Israel dan pemerintah Gaza milik rakyat Palestina. Israel dan kelompok militan Hamas Palestina, untuk sementara waktu perang akan berhenti di tengah kerugian yang dialami. Dalam laporannya OCHA menyatakan bahwa "Israel dan Hamas telah menyetujui jeda kemanusiaan mulai 24 November 2023". "Kesepakatan akan ini akan melibatkan pelepasan sejumlah warga Israel yang disandera di Gaza, serta pembebasan warga Palestina yang ditahan di penjara dari Israel" lanjutnya.

Israel menyatakan akan berhenti menyerang gencatan senjata di jalur Gaza dan membiarkan masuknya ratusan kendaraan yang membawa bensin dan pasokan medis. Namun pemerintah Israel memastikan bahwa ini bukanlah akhir perang. Kepala Militer Herzi Halevi mengatakan "tentu ini bukanlah akhir dari perang, kami tidak akan menghentikan perlawanan dan kami akan teruskan serangan terhadap wilayah Hamas dan kami akan terus berperang sampai kami menang" ujarnya. Beberapa warga Israel dan pendukung Israel menuding bahwa Hamas melakukan kejahatan perang. Hamas, yaitu sebuah organisasi militer non permerintah asal Palestina, menewaskan sekitar 1.400 orang yang mayoritasnya warga sipil dalam serangan mendadak ke Israel yang dilakukan pada 7 Oktober 2023 yang melukai lebih banyak lagi dan menyandera lebih dari 240 orang. Serangan tersebut menurut beberapa pendukung Israel dan pengamat politik harus dilihat dalam perspektif para pemimpin Hamas yang berulang kali menyatakan tujuannya untuk menghancurkan Israel dan komitmen mereka untuk menyerang Israel lagi dan lagi hingga Israel lenyap. Di sisi lain, para pendukung Palestina juga mengatakan bahwa pengusiran massal yang dilakukan oleh Israel terhadap warga sipil dan serangan bomnya yang tiada henti selama lebih dari sebulan penuh ini di Gaza dan termasuk pengeboman di rumah sakit, kamp-kamp pengungsian, dan ambulans yang diklaim oleh Israel sebagai tempat pasukan Hamas yang bersembunyi ini merupakan bukti nyata dari genosida.

Adanya serangan genosida yang dilakukan Israel yang tiada henti di Gaza ini membuat masyarakat Indonesia berbondong-bondong meboikot produk-produk yang turut andil dalam serangan genosida tersebut. Masyrakat Indonesia mulai melakukan riset dan membuatkan list beberapa produk yang terafiliasi Israel, dan banyaknya produk yang terkena boikot oleh masyarakat Indonesia ini berasal dari produk Universal.

Tinjauan Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun