Ikan telah dikenal sebagai salah satu sumber protein yang baik bagi kesehatan tubuh. Selain protein yang tinggi, ikan diketahui mengandung asam lemak omega 3 yang bermanfaat untuk pertumbuhan otak, serta kalsium, Vitamin D, dan fosfor yang baik untuk tulang.
Formalin merupakan senyawa kimia tidak berwarna dengan bau menusuk dan sering digunakan sebagai disinfektan dalam industri. Namun yang banyak terjadi adalah digunakannya formalin pada bahan mentah makanan sehingga kondisi bahan menjadi lebih awet. Pada ikan laut, penambahan formalin membuat ikan menjadi terlihat lebih segar dan bisa awet hingga beberapa hari. Bagi konsumen yang tidak tahu, tentu hal ini akan menyebabkan kerugian bagi dirinya. Niat ingin sehat dengan mengonsumsi ikan, justru gagal karena kandungan formalin dari ikan tersebut.
Di desa Soropaten, para ibu rumah tangga kurang memiliki pengetahuan mengenai cara membedakan ikan yang segar atau tidak mengandung bahan kimia dan tidak mengandung bahan kimia (formalin), padahal masyarakat sering mengkonsumsi olahan dari ikan tetapi terkadang mereka masih ragu apakah ikan yang dikonsumsi tersebut aman atau tidak. Serta, apabila telah terlanjur membeli ikan yang mengandung bahan kimia (formalin) mereka kurang mengetahui bagaimana menghilangkan kandungan bahan kimia (formalin) dalam ikan tersebut.
Penulis: Novia Fitarani (Akuakultur, FPIK)
DPL: Dr. Akhmad Ismail, M.Si.Med.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H