Mohon tunggu...
Novia Elga
Novia Elga Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Call Me Novia. Sedang menjelajahi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup Minimalis?

5 September 2019   16:17 Diperbarui: 5 September 2019   16:50 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup minimalis ? Iya. Tanpa kita sadari, sebenarnya kita jauh dari kehidupan minimalis. Kebanyakan kita suka mengoleksi banyak barang, membeli sesuatu yang tidak penting, dan hidup mengikuti arus zaman yang mana semakin kita ikuti akan semakin menenggelamkan diri kita sendiri. Apakah hidup yang seperti ini akan menjamin kebahagiaan ?

Ada beberapa buku yang menjelaskan tentang gaya hidup minimalis ini. Misalnya saja buku yang dikarang oleh Francine Jay, Francesc Miralles, Hector Gracia dan Fumio Sasaki. Mereka semua memiliki cara sendiri-sendiri untuk menerapkan gaya hidup minimalis. 

Bahkan, beberapa tokoh besar yang menerapkan gaya hidup minimalis misalnya Steve Jobs, Paulo Coelho, Bob Sadino, Warren Buffett, Mark Zuckerberg dan yang paling familiar Mahatma Gandhi.

Apa alasan mereka menerapkan kehidupan yang demikian ? Padahal diantara mereka bahkan memang jelas-jelas bukan orang biasa. Harta sangatlah banyak, serta semua orang mengenalinya. Namun, justru mereka menjadi salah satu orang yang menerapkan gaya hidup minimalis. Seperti apa sih sebenarnya gaya hidup minimalis itu ?

1.Hanya memiliki barang yang sangat diperlukan

Hidup minimalis akan mengajarkan pada kita untuk tidak melulu membeli sesuatu yang tidak diperlukan. Membeli yang hanya karena mengikuti trend sangat berbanding terbalik dengan gaya hidup minimalis. Memiliki barang yang sangat diperlukan memang akan membuat hidup kita lebih simple. Bukan memikirkan kepuasan diri sendiri yang tiada habisnya, namun lebih kepada hidup yang secukupnya.

Misalnya, ketika kita sedang perjalanan dinas keluar negeri. Jika orang bergaya hidup berlebihan akan membawa koper, tas ransel, tas tenteng, dan tas kecil. Namun tidak bagi gaya hidup minimalis, kita hanya perlu membawa satu tas ransel dan tas kecil untuk passport atau benda penting lainnya. Menjadi simpel juga bisa Bahagia kok.

2.Menabung
Dengan tidak membeli semua barang yang kita ingin. Maka secara tidak langsung, uang akan mengalir ke dalam tabungan. Dan tentunya gaya hidup minimalis akan lebih efektif dan bermanfaat untuk diri kita. Tabungan bisa digunakan untuk banyak hal, termasuk pendidikan di masa depan atau bahkan kebutuhan darurat. Jadi, masihkah anda ragu untuk bergaya hidup minimalis ?

3.Say "NO" untuk berhutang
Jangan ngoyo (terlalu berambisi) untuk mendapatkan sesuatu. Maksudnya, ketika kita memang tidak sanggup untuk mendapatkan barang tersebut, gaya hidup minimalis mengajarkan bahwa kita tidak perlu memiliki sesuatu yang tidak bisa kita beli. Maka, berhutang sangat tidak disarankan bagi seseorang yang ingin hidup minimalis.

4.Sederhana
Menerapkan hidup sederhana memang bukanlah sesuatu yang mudah. Seringkali kita terbawa nafsu duniawi yang akan membawa kita untuk terus memenuhi apa yang kita inginkan. Padahal, bukankah keinginan akan terus ada setelah kita mampu memenuhinya ? Sederhana. Menikmati hidup yang kita miliki dengan sewajarnya, tidak memikirkan apa yang tidak perlu dipikirkan, membeli apa yang perlu dibeli, memakan apa yang perlu dimakan, dan menjadi seseorang yang sesederhana itu memang cukup membahagiakan.

5.Suka memberi
Selain mengajarkan bahwa hidup itu simple. Maka, gaya hidup minimalis akan mengajarkan kepada kita bahwa hidup adalah untuk memberi. Life is to give. Dengan berbagi, Bahagia bukan hanya milik kita saja akan tetapi juga miliki orang-orang yang ada di sekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun