Mohon tunggu...
Novia Dwi Aryanti
Novia Dwi Aryanti Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa

Mahasiswa semester 1 program studi keperawatan yang memiliki keahlian di bidang leadership dan creative design

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dukungan Mental dari Tenaga Kesehatan: Pilar Penting dalam Proses Percepatan Penyembuhan Pasien

6 Januari 2025   15:22 Diperbarui: 6 Januari 2025   15:26 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam dunia medis, fokus utama kita seringkali terletak pada aspek fisik penyakit, dengan penanganan yang melibatkan obat-obatan, prosedur medis, dan terapi fisik. Namun, seiring dengan berkembangnya pemahaman mengenai kesehatan holistik, semakin banyak pihak yang menyadari bahwa dukungan mental memiliki peran yang tak kalah penting dalam proses penyembuhan pasien. Tenaga kesehatan, terutama dokter, perawat, psikolog, dan pekerja sosial, bukan hanya bertugas merawat tubuh pasien, tetapi juga mendampingi mereka secara mental dan emosional. Hal ini sangat diperlukan dalam mempercepat proses penyembuhan.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kesehatan mental sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik. Ketika seseorang mengalami stres, kecemasan, atau depresi, tubuh mereka juga mengalami dampak negatif, seperti penurunan daya tahan tubuh, gangguan tidur, dan penurunan nafsu makan. Stres berkepanjangan bahkan dapat memperlambat proses pemulihan setelah operasi atau penyakit berat. Sebaliknya, dukungan emosional yang diberikan oleh tenaga kesehatan dapat membantu mengurangi kecemasan, meningkatkan motivasi pasien untuk menjalani pengobatan, dan bahkan mempercepat proses penyembuhan fisik.

Penyakit, baik akut maupun kronis, sering kali datang dengan rasa takut, kebingungan, dan perasaan tidak berdaya bagi pasien. Proses pengobatan yang panjang, efek samping obat, atau bahkan diagnosis yang mengancam jiwa dapat memicu perasaan cemas atau depresi. Di sini, tenaga kesehatan tidak hanya berfungsi sebagai penyedia perawatan medis, tetapi juga sebagai sumber dukungan psikologis yang sangat dibutuhkan.

1. Mendengarkan dan Memberikan Empati
   Salah satu peran utama tenaga kesehatan dalam mendukung kesehatan mental pasien adalah kemampuan mereka untuk mendengarkan dengan penuh perhatian. Dengan mendengarkan keluhan atau kekhawatiran pasien, tenaga kesehatan dapat membantu meredakan kecemasan dan memberikan rasa diperhatikan. Empati yang ditunjukkan juga bisa meningkatkan rasa percaya diri pasien dalam menjalani perawatan.

2. Menyediakan Informasi yang Jelas dan Terbuka
   Informasi yang tidak memadai tentang penyakit atau pengobatan yang dijalani seringkali menjadi sumber stres bagi pasien. Tenaga kesehatan yang memberikan informasi secara jelas, terbuka, dan mudah dipahami akan mengurangi ketakutan pasien terhadap hal-hal yang tidak diketahui. Pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi mereka dapat membantu pasien merasa lebih terkendali atas situasi yang dihadapi.

3. Memberikan Terapi Psikologis
   Untuk pasien yang mengalami tekanan psikologis lebih besar, seperti kecemasan berat atau depresi, dukungan dari tenaga kesehatan yang terlatih dalam bidang psikologi menjadi sangat penting. Psikolog atau konselor medis dapat memberikan teknik-teknik coping yang efektif, serta membantu pasien mengembangkan strategi untuk menghadapi perasaan dan kecemasan mereka.

4. Membangun Relasi Terapeutik yang Kuat
   Relasi yang baik antara pasien dan tenaga kesehatan dapat meningkatkan kepatuhan pasien terhadap rencana perawatan yang disarankan. Ketika pasien merasa dipercaya dan didukung oleh tenaga kesehatan mereka, mereka lebih cenderung untuk terbuka dan berbicara tentang masalah yang mereka hadapi, baik fisik maupun emosional. Ini, pada gilirannya, memungkinkan tenaga kesehatan untuk memberikan perawatan yang lebih komprehensif dan tepat.

Meski dukungan mental pasien sangat penting, tenaga kesehatan sering menghadapi tantangan dalam memberikan perhatian psikologis yang memadai. Beban kerja yang tinggi, keterbatasan waktu, dan kurangnya pelatihan dalam bidang kesehatan mental seringkali menjadi kendala. Oleh karena itu, sangat penting bagi institusi medis untuk memberikan pelatihan yang lebih baik terkait dengan keterampilan komunikasi dan psikologi, serta memastikan adanya dukungan tim yang melibatkan psikolog atau konselor.

Dukungan mental dari tenaga kesehatan tidak hanya memperbaiki kualitas hidup pasien, tetapi juga mempercepat proses penyembuhan fisik mereka. Kesehatan tubuh dan pikiran harus dipandang sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan. Tenaga kesehatan yang dapat mendengarkan, memberikan empati, dan memberikan informasi yang jelas memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan kondisi yang mendukung kesembuhan pasien secara menyeluruh. Oleh karena itu, integrasi dukungan mental dalam praktik medis harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses perawatan kesehatan, untuk memastikan pasien tidak hanya sembuh secara fisik, tetapi juga secara emosional dan psikologis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun