Bandung tepatnya di Gegerkalong Girang dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang menggambarkan sekelompok orang yang diduga terlibat dalam kegiatan aliran sesat. Video tersebut telah menjadi viral di media social dan menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Akun Twitter @txtdaribandung menjadi salah satu sumber utama video.Selain video, tangkapan layar percakapan WhatsApp juga menyebarkan informasi mengenai aktivitas kelompok aliran sesat tersebut sebelum pandemi COVID-19. Rekaman amatir menunjukkan sekelompok orang menari di ruangan berlampu merah.
KotaAudio dalam video tersebut menanyakan apakah mereka sedang berdoa atau menari, yang kemudian memicu berbagai reaksi dari netizen, termasuk ketakutan dan kekhawatiran, Khawatir dengan kehadiran aliran sesat tersebut, masyarakat yg khawatir menyebarkan informasi melalui grup WhatsApp, sehingga memicu intervensi polisi dan menjaga keamanan di kawasan Gegerkalong. Meski demikian, Kapolsek Sukasari Mohammad Darmawan menegaskan, polisi tidak berwenang menentukan apakah aktivitas dalam video tersebut merupakan aliran sesat.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Badan Kesatuan Politik Nasional (Kesbanpol) bertanggung jawab atas penilaian tersebut. Pada suatu malam, ketika ada beberapa pihak yang menentang operasi yang sedang berlangsung, polisi mengamankan kawasan Gegerkalong untuk menjaga situasi tetap kondusif. Banyak warga yang keluar, namun situasi di lokasi kejadian aman dan baik, dan mereka yang menolak ikut pulang ke rumah sendirian. Hal ini menunjukkan bahwa persoalan ajaran sesat dalam Gegerkalong masih menjadi misteri dan kontroversi. Polisi hanya fokus pada aspek keamanan dan evaluasi serta kesimpulan lebih lanjut menjadi tanggung jawab otoritas terkait seperti MUI dan Kesbanpol.
Masyarakat dihimbah untuk tetap tenang, percaya pada prosedur hukum yang berlaku dan mendukung langkah-langkah keselamatan polisi. Semua pihak hendaknya menyikapi secara bijak informasi yang disebarluaskan dan tidak mengambil kesimpulan tanpa bukti yang kuat. Kita semua berharap misteri dibalik kegiatan ini dapat terkuak dan segera mendapat penjelasan yang lebih jelas sehingga masyarakat dapat lebih memahami keadaannya. Pantau terus kisah ini seiring perkembangannya, dan selalu pertahankan fakta valid saat berbagi informasi dengan orang lain.
Dalam video tersebut, perwakilan masyarakat setempat mengaku tidak bisa menerima budaya Sunda dirusak oleh komunitas Kabuyutan Gegerkalong Girang yang mengabaikan dan menyimpang dari syariat Islam. Warga mengatakan, kehadiran mereka merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan untuk mencegah ajaran berbeda menyebar luas di wilayah sekitar. “Alhamdulillah, kalau kami tidak datang pasti semua sudah melaksanakan ritualnya, lanjut pembicara".
5 Fakta Kegiatan Aliran Sesat
1. Pelaku ibadah dalam video tersebut diduga dilakukan oleh jemaah Kabuyutan Gegerkalong Girang RT 03 RW 01 di Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.
2. Kecurigaan Syiah Kapolsek Sukasari Muhammad Darmawan tak membantah keterlibatan Syiah dalam ritual tersebut
"Kelompok Syiah terlibat dalam kegiatan ini" katanya
Beliau juga menyapa kelompok Syiah dan Kebuyutan dan memberikan pelatihan kepada mereka agar mereka dapat beroperasi sesuai dengan peraturan yang berlaku di masa Dewan
“Kami senantiasa mengintegrasikan dan melakukan kegiatan edukasi kepada kelompok Syiah dan Kebuyutan untuk memastikan kegiatan kedepannya dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” imbuhnya
3. Warga berdemonstrasi di depan masjid Setelah video tersebut beredar, masyarakat Bandung menggelar aksi unjuk rasa di sekitar masjid. Beberapa petugas polisi juga memastikan demonstrasi berjalan aman dan tertib
4. Kelompok Syiah Datang ke Polsek Kapolsek Sukasari, Muhammad Darmawan mengatakan, ada kelompok Syiah datang ke Polsek untuk memberikan pernyataan. Ia menyatakan berkomitmen mengevaluasi kegiatan keagamaan di Hari Asyura
“Tadi pagi warga Syiah datang ke kantor ini, Mereka berkomitmen melakukan asesmen untuk merencanakan kegiatan keagamaan yang akan dilaksanakan ke depan,” kata Darmawan
5. Belum tergolong aliran sesat Dharmawan juga mengatakan, kegiatan tersebut tidak bisa disebut aliran sesat oleh netizen. Katanya, hal itu merupakan amanah Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Badan Kesatuan Politik Nasional (Kesbanpol)
"Akan ada permasalahan aliran sesat di MUI dan Kesbanpol,"ujarnya Kegiatan menari seperti yang ada di video merupakan bagian dari ritual memperingati Hari Asyura.
Kabuyutan diartikan sebagai tempat ritual untuk kegiataan religius. Sementara menurut NU Online, Kabuyutan adalah sebuah tempat yang mempunyai sebuah pantangan yang harus rakyat ikuti dan taati.
Asal usul kelompok kontroversial
Sebelum menjadi viral di media sosial, aliran sesat ini ternyata sudah berdiri cukup lama di wilayah tersebut. Disebutkan bahwa aliran ini muncul beberapa tahun lalu dan berhasil menarik banyak pengikut. Namun, keberadaan mereka selama ini tidak mendapat banyak perhatian dari publik.
Ritual Tidak Biasa yang Menarik Perhatian
Aliran sesat ini menarik perhatian publik karena ritual-ritual aneh yang mereka lakukan. Video yang beredar menunjukkan anggota kelompok ini mengadakan ibadah dengan gerakan menari-nari dan menggunakan simbol-simbol yang tak lazim. Banyak yang merasa khawatir dengan praktek-praktek aneh ini dan mencurigai adanya unsur-unsur yang mengarah kepada kekerasan atau penipuan.
Dampak terhadap Masyarakat dan Komunitas Lokal
Viralnya video tentang aliran sesat ini membawa dampak yang signifikan bagi masyarakat lokal di Gegerkalong Bandung. Banyak yang merasa risau dan khawatir dengan keberadaan kelompok ini di tengah-tengah mereka. Beberapa warga juga menyatakan kekecewaan terhadap otoritas setempat karena seakan-akan tidak ada tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini.
Tanggapan Pihak Berwenang
Setelah viralnya video tersebut, otoritas setempat akhirnya merespons dengan melakukan penyelidikan mendalam terhadap aliran sesat ini. Mereka berjanji akan mengambil tindakan tegas jika terbukti ada pelanggaran hukum atau keamanan yang dilakukan oleh kelompok ini.
Membongkar Kesalahpahaman dan Rumor
Seiring dengan viralnya video ini, muncul juga berbagai rumor dan kesalahpahaman mengenai aliran sesat ini. Beberapa di antaranya telah dibantah oleh pihak yang berwenang. Artikel ini akan membahas beberapa rumor yang beredar dan memberikan klarifikasi berdasarkan fakta yang ada.