Mohon tunggu...
Novia Putri Handayani
Novia Putri Handayani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Pascasarjana UIN STS Jambi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Orang Tua itu, Tidak Mudah

3 Oktober 2024   07:41 Diperbarui: 3 Oktober 2024   07:45 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada dibenakmu, saat kali pertama mendengar istilah tentang 'orang tua?' 

Ada yang mendefinisikan sebagai orang yang melahirkan kita, membesarkan kita, juga kadang jadi orang yang paling menyebalkan karena aneka perintah dan larangan nya yang segudang, ya dan serta istilah lain nya yang mendeskripsikan siapa itu orang tua.

Aku setuju dengan segala pernyataan diatas termasuk orang yang paling menyebalkan. Bagaimana tidak? Ada begitu banyak hal yang mereka khawatirkan padahal sebenarnya menurut kita itu tidak perlu, terlihat berlebihan. Atau ada begitu banyak hal menyuruh ini dan itu, padahal menurut kita juga itu justru menjadi beban yang tak terselesaikan.

Tapi, satu hal ternyata. Aku benar-benar baru bisa memahami keinginan-keinginan mereka tepat setelah aku menjadi orangtua pula. Aku jadi banyak tahu bahwa sebenarnya apa yang dilakukan oleh orang tua itu demi kebaikan anaknya. Melarang ini dan itu, menyuruh ini dan itu. Semuanya demi kebaikan anaknya.
Rasa khawatir yang berlebihan, rasa takut dan cemas bergumul menjadi satu dikepala saat menjadi orang tua.
Orang tua ingin yang terbaik, takut terjadi sesuatu yang buruk bagi anaknya sehingga tak jarang orang tua dengan ketat melarang ini maupun itu.

Ternyata, menjadi orang tua itu tidak mudah. Ada begitu banyak list yang harus dilakukan, pun ada begitu banyak list yang sebaiknya dihindari atau bahkan tidak untuk dilakukan.

Namun sayang, sebagai seorang anak kadang diri ini tak pandai membaca bentuk kepedulian dan kasih sayang orang tua pada anaknya. Seringkali kepedulian dan kasih tersebut terterjemahkan sebagai bentuk keegoisan mereka semata atau konotatif negatif lain nya.
Itu semua terjadi karena kita tidak menggunakan kacamata dari sisi mereka, hanya dari sisi pribadi kita.

Nyatanya, aku baru menyadari sesadar-sadarnya saat ini dan detik ini bahwa memang menjadi orang tua tidaklah mudah. Anak-anak bisa berkomentar seharusnya ayah begini, ibu begitu jangan begini dan jangan begitu agar anaknya begini dan begitu. Namun sayang pada prakteknya ketika kita bertukar posisi dan resmi menyandang status sebagai orangtua tanpa sadar kita menjadi fotocopy mereka. Meski sudah diupayakan sedemikian rupa dimasa depan kita tidak ingin seperti mereka. Namun tetap saja tanpa sadar sedikit banyak kita melakukan hal serupa meski tak sama persis. Itulah makna sesungguhnya, bahwa benar menjadi orang tua tidaklah pernah mudah.

Maka, maafkan orang tuamu. Segala kelakukan menyebalkanya dan aneka penilaian negatif dari sudut pandangmu. Ambil baiknya dan buang buruknya!
Ingat, kelak kau akan jadi orang tua juga. Maka, maafkan mereka agar anakmu kelak mudah juga memaafkan segala kesalahanmu :)


Selamat, menjadi orang tua baru!
Semoga tidak ada lagi yang namanya luka pengasuhan karena tidak memaafkan kesalahan orangtua kita dimasalalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun