Mohon tunggu...
Novia Ainun Baroroh
Novia Ainun Baroroh Mohon Tunggu... -

Selalu Semangat dan Tersenyumlah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Manusia adalah Makhluk Unik yang Hidup dengan Bebas

12 April 2014   19:18 Diperbarui: 4 April 2017   17:06 7099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Manusia adalah makhluk unik yang hidup dengan bebas

Mengapa manusia dikatakan unik? Kata salah seorang tokoh Psikologi sih gitu. Pak Gordon Alport bilang bahwa, setiap manusia itu berdeda dengan manusia yang lain. Hal itu dikarenakan kepribadian atau bentuk tingkah laku manusia dipegaruhi oleh lingkungan di mana ia tinggal. Selain itu juga melibatkan peran kognisi, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan dimana ia tumbuh. Bahkan kakak beradik dalam saudara sedarah (sekandung), dibesarkan di lingkungan yang sama akan menunjukkan/ memunculkan kepribadian atau perilaku yang berbeda, serta kepandaian yang berbeda dan bervariasi pula.

Mengapa demikian? Ya karena setiap manusia memiliki motif yang beragam. Sehingga motif-motif ini lah yang dapat menjadikan seseorang memiliki kepribadian atau berperilaku tertentu. Menurut teori ini juga, kepribadian bukanlah suatu akibat pengalaman yang terjadi di masa lampau, namun kepribadian terbentuk akibat adanya motif-motif manusia yang beragam saat ini dan di masa yang akan datang. Sehingga, manusia akan terus bergerak kearah yang lebih maju dengan motif-motif baru. Dan ketika pergerakan berhenti,maka manusia dikatakan tidak sehat kepribadiannya.

Hidup dengan bebas pilihan? Jangan khawatir kamu berbeda dengan kakak, adik, ataupun saudaramu yang lain. Kenapa? Karena memang inilah kita, manusia. Manusia yang berbeda dan unik yang hidup dengan kebebasan untuk menentukan arah jalan hidup kedepannya. Motifasi tiap orang berbeda, tentu karena ia bebas umtuk memilih.

Banyak contoh di kehidupan nyata tentang perbedaan yang terjadi antara saudara sekandung. Misalnya: kakak lebih memilih matapelajaran IPA, dan adik lebih memilih matapelajaran IPS. Sang kakak kuliah di luar negeri, dan adik kuliah di dalam negeri. Adik bekerja sebagai meneger, dan kakak menjadi karyawan, dan masih banyak lagi contoh manusia itu berbeda dan unik, walaupun mereka saudara sekandung.

Mengapa adik tidak ingin seperti kakak yang kuliah di luar negeri? Mungkin ia merasa tak mampu untuk kuliah di luar negeri, atau ia sudah merasa sangat senang berada di negeri sendiri. Mengapa kakak mau menjadi karyawan, Sedangkan adik menjadi Menejer? Mungkin sang kakak lebih menyukai pekerjaanya sebagai karyawan, ia merasa kedudukan tinggi memiliki tanggung jawab yang tinggi, dimana ia merasa tidak mampu untuk menjalaninya.

Begitulah manusia, diciptakan dengan sempurna, dengan keunikannya masing-masing, serta di beri kebebasan dalam bertindak atau bertingkah laku. Sehingga manusia mampu melakukan hal baik di kemudian hari, serta dapat bersyukur dengan apa yang telah Tuhan karuniakan kepada manusia itu sendiri. Berbeda? Biarlah. Jangan iri dan dengki, tetap syukuri apa yang telah kita capai, dan selalu berusaha untuk hal yang lebih baik. Aku ya aku, dia ya dia.
Selamat membaca :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun