Mohon tunggu...
Novia Ananda
Novia Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Problematika Pendidikan Anak Jalanan

11 Juni 2023   11:29 Diperbarui: 11 Juni 2023   11:31 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermandikan keringat dengan peluh yang mengucur deras, sebagian dari mereka berjalan tak tahu arah mencari sedikit rezeki untuk makan setiap harinya. Apa yang dirasakan anak jalanan tentunya sangatlah tidak terpikirkan oleh kita. Terkadang hanya mengandalkan kaki dengan alas yang tidak berupa lagi, baju yang hampir tidak pernah diganti.

Anak jalanan merupakan suatu masalah masyarakat yang jarang di perhatikan. Anak jalanan yang sering di cap negatif oleh masyarakat terkadang hanya di pandang sampah oleh sebagian masyarakat yang tidak sadar akan bagaimana keadaan mereka sebenarnya dan tak sedikit orang juga memandang kasihan melihatnya. Pemerintah perlu melihat kembali bukan hanya lingkungannya namun keadaanya. Ada banyak anak yang tidak ingin menjadi seperti ini, namun karena keadaan bahkan tekanan dari orang tua mereka yang mengharuskan mereka untuk melakukannya. Bukankah hal ini harus diusut lagi?

Jenjang pendidikan yang seharusnya mereka ampuh tidak dapat terealisasikan karena keadaanya. Ada banyak anak yang cerdas di luar sana namun karena perekonomian, mereka tidak terasuhkan oleh orang tuanya bahkan tidak di sekolahkan oleh orang tuanya. Hal ini membuat kecerdasan mereka menjadi sia-sia. Dan inilah yang seharusnya pemerintah atasi, bukankah pendidikan sampai jenjang SMA wajib didapatkan oleh setiap anak? Tapi kenapa tidak dengan anak jalanan?

Di sini kita sama-sama berharap agar pemerintah dapat dengan terbuka melihat keadaan apa yang terjadi saat ini. Bagaimana keadaan mereka, perekonomian mereka dan pendidikan mereka sang anak jalanan yang hidup tanpa orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun