Mohon tunggu...
Novia EkaFitri
Novia EkaFitri Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

saya suka mengedit video

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Teknologi Big Data dalam Sektor Kesehatan

22 Mei 2024   19:55 Diperbarui: 22 Mei 2024   20:10 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kemajuan teknologi di era digital telah membawa banyak transformasi besar dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Salah satunya adalah sektor kesehatan, di mana teknologi Big Data memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan medis. Kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam jumlah besar membuka peluang bagi inovasi baru dalam tindakan diagnosis, perawatan, dan pengobatan. Selain itu, penggunaan Big Data dalam sektor kesehatan memungkinkan pengembangan sistem kesehatan yang terintegrasi dan kolaboratif. Dalam artikel ini, akan dibahas bagaimana teknologi Big Data telah memberikan dampak positif pada berbagai aspek sektor kesehatan.

Meskipun istilah Big Data sudah umum digunakan, hingga saat ini masih belum ada definisi universal yang disepakati secara global untuk penggunaannya. Namun, Big Data dapat dipahami sebagai fenomena yang mengacu pada praktik penanganan data yang besar dan kompleks. Dalam hal ini, Big Data melibatkan sistem teknis terintegrasi, termasuk algoritma khusus, yang digunakan untuk memvisualisasikan dan menganalisis data secara real-time atau tidak (Dianta et al., 2022). Berdasarkan pengertian tersebut, Big Data merupakan sekumpulan data dalam jumlah besar dan kompleks yang membutuhkan teknik atau teknologi khusus untuk menganalisis, mengelola, dan memanfaatkan informasi tersebut.

Istilah Big Data pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990-an oleh John Mashey, mantan pensiunan Kepala Ilmuwan Silicon Graphics. Konsep ini semakin dikenal saat analis industri Doug Laney mempopulerkannya pada tahun 2001 (Wali et al., 2023). Doug Laney mendefinisikan Big Data sebagai data besar yang dapat diukur dengan tiga karakteristik yang disebut 3V. Ketiga karakteristik tersebut adalah:

  • Volume (Kuantitas): Merujuk pada jumlah data besar yang dapat terdiri dari berbagai jenis, seperti data transaksi, data sensor, dan data media sosial.
  • Velocity (Kecepatan): Mengacu pada kecepatan data yang masuk dan harus diproses secara cepat untuk menghasilkan informasi yang relevan.
  • Variety (Ragam): Menunjukkan beragam jenis data yang tersedia, mulai dari data terstruktur seperti data tabel dan data tidak terstruktur seperti gambar, video, atau teks.

Konsep 3V menjadi landasan utama dalam memahami Big Data. Konsep ini telah berperan penting dalam mengarahkan pengembangan teknologi dan analisis data modern, termasuk di bidang kesehatan.

Layanan kesehatan adalah sistem multi-dimensi yang bertujuan untuk mencegah, mendiagnosis, dan mengobati masalah kesehatan pada manusia (Dash et al., 2019). Kemajuan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam cara penyimpanan dan pengelolaan informasi medis melalui sistem Rekam Medis Elektronik (RME). Di Indonesia, fasilitas pelayanan kesehatan wajib menggunakan sistem pencatatan riwayat medis pasien secara elektronik sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) nomor 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis. Kebijakan ini mengakibatkan terbentuknya volume data medis yang besar, yang dikenal sebagai Big Data.

Big Data memiliki peran yang signifikan dalam sektor kesehatan dengan membawa peningkatan kualitas, efisiensi, dan inovasi dalam pelayanan medis. Analisis data dalam skala besar memungkinkan tenaga medis untuk memberikan perawatan yang dipersonalisasi berdasarkan profil pasien, seperti faktor genetik dan riwayat medis. Selain itu, Big Data mendukung diagnostik yang lebih akurat dan cepat, deteksi dini penyakit, serta intervensi yang tepat waktu. Hal ini membantu tenaga medis untuk memberikan perawatan yang lebih efektif bagi pasien.

Dengan demikian, penggunaan Big Data dalam sektor kesehatan membawa dampak signifikan yang meningkatkan efisiensi, kualitas, dan inovasi dalam layanan medis. Selain itu, analisis data besar mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam berbagai hal lain seperti kebijakan kesehatan publik. Meski begitu, tantangan terkait privasi dan keamanan data harus tetap menjadi perhatian utama bagi seluruh pemangku kepentingan industri kesehatan untuk melindungi kerahasiaan informasi pasien dan mencegah penyalahgunaan data.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun