Pegawai dengan level yang tidak setinggi itu mungkin malah merasa harus bertahan di suatu pekerjaan karena tidak punya pilihan lain. Kemudian faktor lain adalah ekspektasi manajerial, semakin tinggi perusahaan mau bayar seseorang tantangan pekerjaannya juga makin berat dan mau tidak mau harus bisa dicapai. Untuk level pekerjaan yang non-manajerial tentu tidak seberat itu ekspektasinya.
Saya sebenarnya menulis ini sebagai seorang freshgrad yang baru bekerja dan baru tahu fakta nyeseg ini. Mengetahui bahwa memang semudah itu seseorang digantikan di perusahaan  kadang membuat saya punya rasa bersalah karena berurusan dengan bidang ini langsung apalagi tahu secara personal orang yang mau digantikan, wah nyeseg nya itu lho.
Ditengah-tengah wabah COVID-19 ini juga rekrutmen dan turnover pegawai tentu jalan terus ya, semangat saja buat bapak/ibu ataupun teman-teman pencaker yang kudu berurusan dengan rekruter ya, karena memang dapur harus tetap mengepul ya ditengah wabah COVID-19 yang bikin resah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H