Tips Menjadi Guru Matematika yang Dirindukan

Guru merupakan ujung tombak dari pendidikan. Guru sangat berperan penting dalam pembelajaran. Guru dapat membentuk karakter siswa dalam belajar. Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang dianggap paling sulit di sekolah. Pelajaran yang dianggap sulit dan guru pengajar yang pemarah sangatlah tidak disukai siswa, sehingga mereka akan menganggap matematika adalah pelajaran yang menakutkan dan membosankan. Padahal pelajaran matematika sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dari usia dini matematika sudah mulai diajarkan. Di usia kurang dari 5 tahun anak sudah diajarkan untuk mengucapkan angka 1 sampai 10. Di tingkat TK dan PAUD anak sudah diajarkan tentang penjumlahan bilangan bulat yang sangat sederhana. Di tingkat SD anak diajarkan tentang mengurutkan bilangan, penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan bilangan yang nilainya lebih besar. Di tingkat SMP anak diajarkan tentang diskon, rugi/laba, dan sebagainya. Di tingkat SMA akan diajarkan materi matematika yang lebih kompleks dan juga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa tips untuk menjadi guru matematika yang dirindukan siswa 

1. Dapat mengatasi kesulitan belajar siswanya, misalnya dengan memberikan contoh soal dari tingkat mudah sampai tingkat yang lebih sulit. 

2. Memberikan penjelasan materi dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa.

3. Saat menjelaskan materi lihatlah siswa yang kemampuan berpikirnya paling rendah sehingga kita tidak terburu-buru dalam menjelaskan sebuah materi.

4. Tidak langsung menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan soal ke depan kelas, tetapi lebih menawarkan kepada siswa yang lebih paham daripada teman-temannya

5. Gunakan media yang menarik bagi siswa. 

6. Selipkan game interaktif saat pembelajaran (dalam materi tertentu).

7. Sisipkan ice breaking di sela-sela pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan.

Semoga artikel ini dapat membantu seluruh guru matematika untuk menjadi seorang guru yang dirindukan oleh siswa saat pembelajaran. Selain itu dapat mengubah anggapan siswa siswa terhadap pelajaran matematika dari pelajaran yang membosankan dan menakutkan menjadi pelajaran yang mudah dan menyenangkan.