Seorang perempuan datang menghardik
Katanya, aku mencintaimu di luar batas kewajaran
Mendengarnya aku melunglai seperti kayu yang rapuh
melemas karena kebingunganku tak menemukan pijakan
***
Ku putuskan melangkah, melenggang biasa
Meniatkan diri mendatangi semua lorong waktu ketika bersama
Di mulai dari hari pertama perjumpaan
Dan di akhiri hari terahkir bersua
***
Runutannya,
Di hari kita berjumpa
Dengan terbata, aku bertanya
“Bolehkah aku menginginkanmu ?
Merengkuh setiapmu,dalam kekuranganku ?
Mengenggam jedamu, dalam kelebihanku?”
***
Pun di hari terahkir kita bersua
Dengan tertatih, aku merengek
“Bolehkah aku kecup, garis luar bibirmu?
Agar tubuhmu yang serupa siluet akan tetap berupa siluet”
***
Jadi “Pada bagian manakah, aku mencintainya yang melewati batas kewajaran?”
Bisikku pada kedua telinga waktu.
***
Beberapa pagi berikutnya
Perempuan itu datang menghardikku, -lagi-
Katanya “..harusnya kau menciumnya tepat di bibir lelaki itu..bukan di garis luar bibirnya”
Aku termangu, mengigit resahku
Ruang dalam otakku berontak liar
“Apakah melakukan sesuatu di luar kewajaran adalah seburuk membakar sebuah kuil?”
***
Bukankah berbicara perihal memperlakukan cinta
Sama saja dengan membuka rahasia sebuah kamus
***
Ah, aku merasa
Sepertinya perempuan itu adalah manusia yang terlahir dari kekecewaan cinta
Hingga apapun yang ku lakukan demi cinta
Di tenggarai sebagai sebuah ketidakwajaran
Ketidakwarasan
***
Padahal, jika mau bercermin
memutuskan untuk menjatuhkan pilihan pada sebuah hati
Kemudian memutuskan untuk mencintainya
Bukanlah pilihan tanpa resiko
***
Sama halnya saat aku memutuskan untuk jatuh dan cinta padanya
Akan ada banyak luka ku rasa
Karena bukan hal mudah untuk mengasihinya
Tapi mantra darinya “Kamu, akan bisa, Sayang”
Begitu kuat mengkoloniku
***
Dan inilah aku,
Yang tetap memilihnya,
Walau seorang perempuan datang menghardikku
Berkali-kali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H