Dibalik tebalnya maskasra
Yang bernaung pada kelopak mataku
Kutenggelamkan tatap murungku
Layaknya katak yang terjebak dalam tempurung
Menghitung dengan tekun setiap rindu sendunya
Tak jauh beda
Dengan hiruk pikuknya malam minggu lalu
Yang konon banyak sepasang hati berkeliaran
Ku gempitakan malam sabtuku dengan mencumbu
Kenangan dua sabtu yang lalu
Konon, ketika sebuah rindu
Telah menemukan muara murungnya
Maka
Itulah sebenar benarnya rindu
Itulah sesungguh sungguhnya menginginkan
Ah,
Lelakiku yang jauh
Marilah kita bantu rindu rindu kita yang sendu
Menyederhanakannya seperti saat  kepedasan
Lantas meneguk air putih dari botol yang sama
Â
Asap tipis dari Oil City 13-09-15
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI