Bangun lebih pagi adalah rutinitas yang sudah hampir 4 tahun dijalani Inem.
Selama itu tak sekalipun Inem mengeluh, karena dirinya menyadari sebagai perempuan satu-satunya di rumah. Dirinya adalah pengganti Sumini, Ibunya yang telah meninggal.
Tapi entah mengapa, pagi ini Inem merasa sangat bosan dengan rutinitasnya.
Dengan memberanikan diri, Inem menghampiri Parjo yang tengah asik membersihkan sepeda onthelnya. Satu-satunya kendaraan yang ada di rumah ini.
“Kapan bapak mau kawin lagi ? Inem capek, Pak” Tanya Inem pada Parjo dengan mata berkaca-kaca.
Parjo terhenyak. “Oalah, Nduk. Bagaimana mau kawin lagi, wong sejak ibumu meninggal. ‘Anunya’ Bapak juga ikut mati” Batin Parjo. Getir.
Oil City, 08-10-15
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H