dari pijaran api
yang membakar sepotong kayu
membumihanguskanya tanpa ampun
dan mengurainya menjadi abu
lalu angin yang
entah sepoi entah badai
menerbangkannya tanpa ampun
kesegala penjuru
hingga abu yang menyerupai debu
berhenti pada titik-titik pemberhentiannya
sebelah utara
sebelah timur
sebelah barat
sebelah selatan
dan seperti api yang berpijar
begitulah kiranya aku inginkanmu
hingga membara tanpa ampun
tanpa jeda
merindukanmu dalam renung
sanggup leburkan angan mimpi
bak burung enggang yang riuh bercicit
hasrat menemuimu ramai bergemuruh
berdentum-dentum
bak riangnya anak pantai
menghentak-hentak
bak rengekan seorang bocah
dan sebagai perindu
mengkhayalkan apapun tentangmu
selalu berakhir dengan debar yang lebur
*Balikpapan, penghujung May 31, 15
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H