Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulu Mata dan Denting Rahasia Mozart

7 Januari 2016   15:15 Diperbarui: 7 Januari 2016   15:15 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku selalu ingin mengekalkanmu dalam ruang ingatanku yang kuyub
Menanggung kepayahan betapa berjauhan darimu adalah kehampaan
Bahkan rintik-rintik hujan yang tak ku kehendaki datangnya
Turut ambil bagian memberi nama-nama bagi jarak yang selalu lembab
*
Selalu kuratapi, helaian-helaian bulu mata yang gugur
Memandangnya sendu dengan mata tergugu
Tanpa enggan, kupunguti dengan dada yang agam
Khawatir, hendak kemana rindumu berteduh, jika bulu mataku kerap koyak
*
Rinduku mulai kedinginan, desau angin menyapunya
Kini, ia singgah di ranting-ranting hatimu
Kemudian merayap ke akar ingatanmu
Lalu menyimpul kenangan dan kesepian menjadi satu ikatan
*
Nada-nada minor milik Mozart berdenting makin rahasia
Seumpama pencuri ulung, rindu dan cemburu saling berlomba-lomba
Diam-diam mencuri yakinku padamu
Diam-diam menyulut api, menghilangkan jejak harapan
*
Pada akhirnya
Aku harus meminjam embun yang bertengger di pucuk ulam
Agar rinduku yang api
Menjadi rindu yang air

***

Oil City 07-01-16

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun