Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Benarkah Cemburu Tanda Cinta? Tapi Kenapa Banyak yang Putus?

22 Agustus 2016   20:08 Diperbarui: 23 Agustus 2016   08:16 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cemburu. Bussinesinsider

“Kata orang cemburu adalah tanda cinta. Tapi anehnya banyak pasangan yang putus karena cemburu. Jadi apakah rasa cemburu adalah benar-benar tanda cinta.”

Saat seorang teman mengajukan pertanyaan seperti di atas, yang saya lakukan hanya diam. Sebab isi kepala saya juga mempertanyakan hal tersebut.

Dari pengalaman pribadi, ketika pasangan saya merasa cemburu kemudian emosinya menjadi tidak stabil, dan saya gagal menenangkan rasa cemburunya, ujung-ujungnya sebuah kata pisah akan meluncur, dan dianggap sebagai jalan terbaik mengakhiri rasa cemburu.

Jadi, kalau cemburu adalah tanda cinta kenapa dijadikan alasan untuk putus ?

Berawal dari pertanyaan yang sederhana tersebut, beberapa sahabat mulai mengeluarkan beberapa argumennya. Sahabat laki-laki mengatakan, bahwa presentase kecemburuan seorang perempuan kadang berlebihan, hal sepele saja bisa memicu cemburu. 

Sahabat perempuan mengatakan, bahwa laki-laki maunya menang sendiri, gampang tergoda “kening licin” atau lebih mementingkan sahabat perempuannya daripada pasangannya. And so on.

Dari perdebatan soal cemburu antara sahabat laki-laki dan sahabat perempuan, saya menarik suatu kesimpulan bahwa energi yang ditimbulkan oleh sebuah rasa cemburu ternyata sangat besar sekali.

Ibaratnya, air panas yang menyiram es balok. Bisa melelehkan es balok dalam waktu yang cepat.

Sejatinya sebuah perasaan cemburu, menurut saya bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Banyak kasus atau kejadian mengerikan yang berasal dari rasa cemburu. Pembunuhan, perkosaan, mutilasi, penganiayaan, semuanya itu rata-rata diawali dari rasa cemburu. 

Cemburu tanpa didasari logika dan dasar iman serta pemikiran yang rasional bisa berakibat fatal. Alih-alih menyelesaikan masalah, penghakiman sepihak saja malah akan menimbulkan masalah baru serta kehancuran masa depan seseorang.

Mungkin saja benar, pendapat salah seorang sahabat laki-laki yang mengatakan bahwa seroang perempuan ternyata lebih pecemburu dibandingkan kaum lelaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun