Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(HUT RTC) Ketika Zulaikha Meratap

13 Maret 2016   17:09 Diperbarui: 13 Maret 2016   17:14 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Yusuf dan Zulaikha, Dok Pri Inem"][/caption]Aku hanya bisa meratap
Mengapa kekasihku, Yusuf, tak jua segera menyapa
Apakah kini kekasihku adalah setangkai mawar yang mengingkari aromanya
Atau seperti minyak kesturi menghindari keharumannnya
/
Pikiranku berputar-putar teratur, bak rumi yang khusyuk dengan tariannya
 “Jika tiada sapamu, untuk apa kutahbiskan hatiku sebagai cahaya matamu.”
Aku meratap, sembari mengkoyak ujung jubah keemasanku
Kubiarkan airmata menganak sungai, memudarkan warna celak hitam pekat
di sepasang mataku
/
Wahai, Yusuf, lelaki yang sejak kanak-kanak di dadanya telah tumbuh banyak cinta
Tak berkenankan dirimu, sejenak merendahkan diri di hadapanku
Sapa dan tataplah mataku, temukanlah seribu nyala api membara
Yang kesemuanya berpijar membentuk namamu
/
Jika seorang kekasih tlah menyibukkan diri
Jatuh cinta pada yang tercintanya,
apakah mungkin dirinya akan sibuk pada harapan lainnya
Seumpama laron, apa mungkin dirinya terbang menuju matahari
Sementara cahaya lilin sajalah yang dibutuhkannya
/
Duh, Yusuf, kekasih langit dan bumiku
Jika aku adalah setangkai keindahan di hatimu
Berkenanlah menggenapiku dengan aromamu
Dan biarkan semuanya menyatu
Sebagaimana Dia, mentahbiskan matahari sebagai pusat tata surya

 

Oilcity 13-03-16

 

Puisi ini terinspirasi dari novel berjudul “ Yusuf dan Zulaikha” buah karya Hakim Nurruddin Abdurahman Jami

Sinopsis :
Novel roman alegoris ini sangat sarat dengan ungkapan-ungkapan cinta yang beraliran sufi. Betapa mencintai tidak hanya bicara tentang penerimaan, namun juga tentang sebuah pengorbanan.
Kisah Yusuf dan Zulaikha, adalah kisah romantis yang sarat berisi mutiara hidup. cinta yang selalu mengharap ridhoNya. Cinta yang jauh dari sikap semu apalagi syahwat.
Yusuf dan Zulaikha adalah gambaran sepasang kekasih yang menuliskan kisah cintanya dengan bibir penuh kebaikan. Hingga rasa manis sangat terasa ketika membaca buku ini.
Tak akan pernah puas jika hanya sekali membacanya. Karena mencintai dengan ikhlas selalu menjadi candu bagi siapapun.

 

Karya Ini Diikutsertakan untuk Memeriahkan HUT Perdana Rumpies The Club

[caption caption="The Rumpies Logo"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun