Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kejora

4 Januari 2016   08:36 Diperbarui: 4 Januari 2016   09:43 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kejora,
Jika malam adalah peraduanmu
Mengapa engkau kerap mengenyahkan bulatnya bulan
Apakah dirimu tak merasa kesepian,
sendirian dalam palung malam nan gulita
*
Kejora,
Mengapa masih saja kau pelihara
Sajak-sajak lusuh tanpa tahu siapa empunya si pemilik syair
Padahal pada tiap lipatan malam, kerap kau dengar denting-denting melodi nyanyian. Tentang degup dadaku yang merindumu
*
Kejora,
Apakah dalam membran kepalamu,
pernah terpikir tentang rasa sepi yang mengugat riuhku
Sunyi yang selalu membuat hari-hariku porak-poranda
Seumpama aliran darah, dia sering merasa kebingungan, kemana hendak mengalir
*
Kejora,
Bolehkah aku merengkuhmu
Lalu menghitung setiap nafas-nafas getasmu yang tersenggal
Hendak ku selamatkan aroma tubuhmu
Dari bekunya terpaan angin prasangka

 

Oil City, Senin 04-01-16
Kepada Kamu

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun