Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(FF100K) Lelaki Pembenci Oktober

7 Oktober 2015   19:51 Diperbarui: 7 Oktober 2015   19:51 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jejaknya selalu surut, ketika angin Oktober naik ke udara. Aromanya bercampur tipis dengan kamboja yang berguguran teratur.
Wajahnya tertunduk dalam-dalam, dengan dagu melekat erat di leher. Tak ada sinar apalagi aurora, tak ada celoteh apalagi canda. Lelaki itu surut dalam renungannya yang kusut.
“Ingin ku enyahkan Oktober, seperti aku enyahkanmu !” lantang mengelegar suaranya, memecah malam yang meringkuk takut. Kakinya menghentak bumi.
“Ingin ku sesap kenangan demi kenangan di Oktober, seperti ku sesap udara hingga usai” jeritnya melengking, memekakan telinga semesta.
Lelaki itu mematung. Matanya getir, memandang namanya sendiri, pada nisan di depannya.
Nisan yang memisahkan dunianya dan dunia kekasihnya.

 

 

 

 

Oil City, 07-10-15

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun