Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tips Menghindari Heel Fissures (Tumit Pecah dan Kasar)

5 Desember 2013   14:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:17 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin dari beberapa bagian tubuh, tumit adalah salah satu bagian tubuh yang kerap di abaikan atau jarang di perlakukan khusus.

Padahal jika di lihat dari fungsinya, tumit kaki merupakan bagian tubuh yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan posisi tubuh karena fungsinya sebagai penopang berat tubuh.

Bagi kaum wanita sendiri, tumit merupakan salah satu penunjang kecantikan mereka. Karena bagaimana mungkin seorang wanita sudah berpakaian rapi dan berdandan cantik, tapi ternyata tumitkakinya bermasalah, dalam artian tumitnya terlihat kasar atau pecah-pecah.

Adalah Heel Fissures atau istilah awamnya adalah tumit kaki yang pecah-pecah atau kasar di sebabkan oleh kulit yang kering dan gejalanya akan bertambah buruk bila ternyata kulit di sekeliling mahkota tumit memiliki Callus (penebalan kulit kering).

Saya sendiri, pernah mengalami Heel Fissures atau tumit kaki yang pecah-pecah. Hal tersebut saya alami sekembalinya pulang dari Papua. Mungkin benar, karena tumit kaki itu letaknya tersembunyi maka saya baru menyadarinya saat saya sedang Spa di salon langganan saya. Suka atau tidak suka, saya harus rela di jadikan objek bercandaan, “Kaki parut” oleh beberapa teman.

Callus sendiri adalah penumpukan kulit yang terbentuk dari akibat iritasi atau gesekan, misalnya pada saat sebuah sepatuberulang-ulang mengesek satu bagian dari kaki kita. Callus ini bisa memiliki berbagai bentuk dan motif dengan ketebalan yang berbeda-beda. Dan Callus yang menebal bisa menimbulkan masalah kosmetik pada tumit. Fissures yang muncul di dalam Callus bila di diamkan lama-lama bisa menjadi sebuah infeksi yang akan menyakiti pemilik tumit, dan akhirnya menganggu aktifitas sehari-hari.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan tumit kakimenjadi kasar atau pecah-pecah, di antaranya adalah :

1.Faktor cuaca

2.Berdiri dalam waktu yang lama, di atas lantai yang kasar atau keras

3.Faktor berat badan, berat badan yang berlebihan bisa mempengaruhi tumpuan di tumit menjadi lebih besar dan menyebabkan tumpuan tersebut tertekan dan melebar ke samping. Bila kulit pada area tumit ini tidak lentur dan fleksibel maka lapisan kulit sekitar tumit akan terpecah

4.Terlalu sering menggunakan jenis sepatu yang bagian belakangnya terbuka. Hal tersebut bisa membuat tumpuan pada tumit berada di posisi melebar ke samping

5.Faktor kesehatan, keadaan medis tertentu bisa menyebabkan tumit seseorang menjadi kering dan pecah-pecah

Misalnya : Diabetes, Underactive Thyroid

Heel Fissures atau tumit pecah-pecah bukanlah jenis penyakit yang berbahaya, apalagi menular. Namun apabila kondisi Fissures atau pecahannya menjadi dalam sehingga terasa menyakitkan bagi pemilik tumit maka di sarankan untuk memeriksakan diri ke dokter kaki (Podiatrist). Dan dokter akan membantu memberi perawatan, antara lain :

1.Membuang kulit-kulit keras yang menebal pada area tumit

2.Memberikan krim untuk melembutkan tumit yang pecah

3.Menyarankan penggunaan kaos kaki selama penggunaan krim tersebut

4.Menyarankan penggunaan jenis sepatu yang nyaman

5.Merehabilitasi medis bagi kaki dengan menyarankan penggunaan alas sepatu yang memiliki support untuk busur kaki, sehingga cara berjalan bisa di perbaiki yang akhirnya mengurangi pembentukan kulit keras pada tumis

Jika bicara bagaimana mencegah tumit kaki yang kering atau pecah-pecah, saya teringat mama saya yang kerap mengosok-gosokkan tumit kakinya di lantai kamar mandi seusai mandi, atau Uwak (Tante) yang di kamar mandinya terdapat batu apung, katanya batu apung tersebut di gunakan sebagai alat gosok penghilang daki dan pencegahan tumit kasar atau pecah-pecah.

Di samping kedua cara tersebut, pencegahan tumit pecah-pecah atau kering adalah dengan menghindari mandi menggunakan air yang terlalu panas, karena suhu panas tersebut bisa membuat kulit menjadi kering. Sering-seringlah menggunakan pelembab tumit, yang saat ini sudah banyak tersedia di supermarket-supermarket.

Bagi pecinta sandal alangkah baiknya mulai sekarang mulai menimalisirkan penggunaannya, dan apabila hendak menggunakan sandal, jangan lupa menggoleskan pelembab tumit. Beberapaorang mungkin memiliki kaki yang di bilang “kaki bebek” atau kaki rata, alangkah baiknya menggunakan alas kaki yang bisa memberikan support pada area busur kaki.

Pengobatan atau perawatan tumit yang kasar atau pecah-pecah juga bisa di lakukan sendiri di rumah, tentunya dengan memanfaatkan bahan-bahan tradisional yang bisa kita dapatkan di sekitar rumah, di antaranya adalah :

1.Pepaya mentah (kulitnya masih hijau), iris tipis-tipis agar mendapatkan getahnya kemudian oleskan pada tumit yang sebelumnya di cuci bersih kemudian di keringkan dengan handuk. Biarkan selama +/- 15 menit kemudian bilas dan keringkan.

2.Kemiri, yang di gunakan adalah minyaknya. Jadi bakarlah kemiri sampai gosong, tumbuk halus agar minyaknya keluar, setelah itu oleskan minyak kemiri tesebut pada tumit yang pecah dan kasar. Sebaiknya hal ini rutin di lakukan 3 kali seminggu.

3.Mengkudu, hanya dengan mengoleskan buah mengkudu yang sudah di belah menjadi dua, kemudian di biarkan selama 15 menit , di lakukan rutin 2-3 kali seminggu. Maka tumit kaki kasar dan pecah-pecah bisa teratasi.

4.Air kelapa muda, tampunglah pada sebuah baskom kemudian tambahkan sedikit garam kemudian rendam kaki selama +/- 15 menit, cuci dan keringkan.

Semoga bermanfaat

*

Sumber data :

www.heel-soft.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun