Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengorbankan Telinga Demi Komik

30 Oktober 2012   13:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:12 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bicara komik, bagi saya sama artinya dengan bicara film kartun atau film animasi lainnya. Karena rata-rata cerita komik selalu saja berakhir menjadi sebuah film animasi.

Saya mulai gandrung membaca komik, ketika duduk di bangku SMP, bahkan tidak jarang, telinga saya kerap kena jewer mama, karena kalau sudah membaca komik, maka waktu belajar menjadi terbengkalai, bahkan tidak jarang, saya menjadi malas melakukan pekerjaan yang mama berikan. Kala itu, sebagai anak ABG komik kesukaan saya adalah serial komik cantik, dan serial romantis lainnya. Maklum kala itu saya sedang senang-senangnya mengidolakan tokoh pria di komik, yang selalu digambarkan dengan sempurna, berwajah tampan dan sangat romantis.

Namun, dari sekian banyak serial cantik yang saya baca, ada sebuah serial komik yang bagi saya pribadi sangat inspiratif. Yaitu komik dengan judul Candy Candy. Adalah komik buah karya Kyoko Mizuki, dari namanya pasti sudah bisa ditebak bahwa dia berasal dari Jepang.

Saya katakan inspiratif karena dalam setiap penggal kisahnya berisi banyak hal, pengorbanan, keikhlasan yang berbalut ketulusan, semangat menjalani hidup walau didera banyak masalah dan sebuah sikap yang mampu menjadi motivator sekelilingnya.

Awal mula kisah Candy dimulai, ketika sedari kecil sudah tinggal disebuah rumah panti asuhan, yang diberi nama rumah Poni. Candy ditemukan bersama seorang anak perempuan lain yang sebaya, bernama Ani, yang pada akhirnya mereka menjadi sahabat karib.

Sosok Candy dalam kisahnya digambarkan sebagai sosok gadis yang pemberani, dengan wajah dipenuhi bintik-bintik dan sikap yang kerap kali terkesan serampangan atau ceroboh.
Rasa kasih Candy pada Ani, membuatnya menolak ketika akan diadopsi keluarga kaya. Tapi ternyata keluarga tersebut malah mengambil Ani sebagai putri mereka. Namun Candy tak mempermasalahkan hal tersebut, baginya kebahagiaan sahabat artinya kebahagiaannya juga. Termasuk ketika, orangtua angkat Ani mulai membatasi komunikasi Ani dan Candy bahkan melarangnya berkirim surat, karena merasa khawatir identitas Ani yang hanya anak angkat menjadi terbongkar. Hal tersebut, tentunya membuat perasaan Candy sangat sedih, harus kehilangan sahabat yang sudah bersamanya sejak kecil.

Candy mempunyai tempat yang dianggapnya istimewa, yaitu sebuah bukit yang diberi nama sama dengan panti asuhan dimana dia tinggal, yaitu Bukit Poni. Dan tanpa sengapa disana dia bertemu dengan seorang muda, yang kala itu mengenakan baju kenegaraan Scotlandia lengkap dengan alat musik khasnya. Karena pemuda itu tiba-tiba menghilang secara misterius, maka Candy menamainya dengan “ Pangeran di Bukit Poni.”
Sesaat setelah mengilang, tanpa sengaja, Candy menemukan sebuah bros, yang nampaknya terjatuh dari balik jubah yang dikenakan pemuda tersebut. Sebuah bros dengan inisial “A”.

Nah, dari pertemuan dengan pemuda dibukit itu, tanpa disadari, membawa perubahan-perubahan pada hidupnya.

Diawali dengan diadopsinya Candy oleh keluarga kaya, pada usia 12 tahun. Alasan utamanya adalah mencarikan teman bermain bagi kedua anak mereka yang bernama Eliza dan Neal, namun ujung-ujungnya Candy hanya diperlakukan seperti seorang pembantu, dan dijadikan bulan-bulanan sikap angkuh Neal dan Eliza, karena sesungguhnya mereka tidak menyukai kehadiran Candy.

Tanpa disangka, pada suatu pesta yang diadakan keluarga itu, Candy kembali bertemu dengan Ani. Namun, mereka bersikpa dingin. Karena Ani dilarang membuka komunikasi dengan Candy, maka sikapnya ketika bertemu dengan Candy, seolah tidak pernah mengenal.

Neal dan Eliza selalu mencari cara untuk menyakiti Candy, karena merasa tidak kuat lagi berada di lingkungan keluarga itu, dengan menggunakan perahu kecil, Candy melarikan diri, tanpa menyadari bahwa sungai itu berujung pada air terjun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun