Akan ku kalkulasi detik yang ku relakan, saat mengingat dan memujamu.
Pertama, kau sudah merebut mimpi dalam tidurku. Bahkan hingga aku terjaga-pun kau masih saja mengendap-endap, seperti pencuri yang tak rela kehilangan peraknya.
Kedua, kau sudah mendorongku menjadi gila. Dan meng-karib-kan aku dengan kesedihan.
Ketiga, kau sia-siakan kecantikanku, yang ku hias dengan minyak kesturi dan cendana.
Ehmm…
Pernahkah kau lihat setangkai mawar.
Jika kau ingat…ku harap kau bisa mengingat ucapan Zulaikha pada Yusuf-nya.
“ Betapapun indahnya mawar, akan jauh lebih menawan apabila berkalungkan embun.”
Bila aku adalah keindahan di matamu, mengapa kau tak jua kunjung menjelma sebagai embun.
Dan menggenapi aku.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Fiksi bertema cinta dalam rangka jelang perayaan dua tahun berdirinya Komunitas Desa Rangkat. #RangkatCintaSederhana# adalah tema yang diusung dalam perayaan HUT ke-2 Komunitas Desa Rangkat bulan Oktober nanti yang akan dirayakan di kota Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H