Aku ingin segera mengemasi semua rasa ini dan memasukannya dalam koper, yang berwarna hijau. Lengkap dengan gembok berwarna senada.
Karena aku merasa sudah lelah, untuk duduk diam, dalam sebuah ruangan analogi yang kompleks dan rumit.
Mungkin karena aku hanya bisa mencintaimu dengan diam. Hingga selalu merasa di sudut menerka-nerka. Bertanya tentangmu, kemudian menjawabnya sendiri.
Entah sudah berapa banyak detik kurelakan, hanya untuk mempertahankan rasa yang diam-diam ini.
Aku ingin merelakanmu, dengannya. Namun bicara merelakan sangatlah pelik, dan rasanyapun tidak semanis madu.
Mungkinkah ini konsekuensi dari diam-diam itu ?.
Hingga akupun harus mendapat balasan yang diam-diam juga. Kau diam-diam merindukanku, namun kaupun diam-diam merindukannya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Fiksi bertema cinta dalam rangka jelang perayaan dua tahun berdirinya Komunitas Desa Rangkat. #RangkatCintaSederhana# adalah tema yang diusung dalam perayaan HUT ke-2 Komunitas Desa Rangkat bulan Oktober nanti yang akan dirayakan di kota Bandung.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI