Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(FF)Bocing Ulang Tahun Euy

24 Juli 2012   02:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:41 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bocing, salah satu warga Rangkat yang fenomenal. Hari ini usianya bertambah tua. Namun, sejak subuh, wajahnya murung. Bermuram durja ga karuan. Sesekali tangannya menyeka wajah dengan saputangan buluk-nya.

Ning-nong-ning-nong-ning-nong..(bunyi hape atau bunyi kereta kelinci tuch)

Namun, tetap saja Bocing tak peduli. Yang di butuhkan hari ini adalah ucapan dari Aya. Bukan dari jingga, Dorma, Inin apalagi dari Hans. Rivalnya. Sejak semalam, dia menunggu telpon dari Aya, minimal sms dech. Tapi sampai ayam berkokok hingga suaranya fals –pun ga ada. Boro-boro telpon, sms aja sepi.

“ Rasanya aku mau mati aja dech.”

“ Aya tuch ya keterlaluan, ga berperasaan. Jangan-jangan dia tuch cewek jadia-jadian. Atau mungkin cewek karbitan.” Bocing ngedumel udah kayak suara dengung tawon yang kelaparan.

Ning-nong-ning-nong-ning-nong..hape Bocing berbunyi(lagi).

“ Ihh sapa sich, berisik banget. Sms mulu, ga tau apa, kalo yang punya hape sedang gundah gulana galau.”

Dengan malas, Bocing pun meraih hape yang tersimpan di balik kolor donal bebeknya.

“ Hepi milad ya mas Bocing, Aya doakan semoga makin di sayang Allah. “

Tertanda Aya. (dengan lampiran icon senyum merekah merona)

“ aawwg, Ayaku sms. Ayaku sms.” Wajah yang mendadak murung itu tiba-tiba cerah berseri seri.

Bocing meloncat sana sini seperti ayam yang di bakar buntutnya. Dan sesekali dia mencium-cium layar hape-nya.

Sesaat Bocing akan membalas sms dari Aya. Namun tiba-tiba hape nya berbunyi lagi.

Ning-nong-ning-nong-ning..hape nya bocing bunyi (lagi)

“ Oh iya, Aya minta maaf jika baru sms, semalam Aya sibuk bikin kue untuk mas Hans. Jangan cemberut ya, ntar gantengnya di patok ayam lochhh.”

Tertanda Aya.(dengan lampiran icon senyum merekah penuh lope-lope=read love)

“ Arrrggghhhhhhhhh….kenapa Hans..kenapa harus selalu Hans…biarin aja aku cemberut, biarin aja ayam matuk gantengku, ga peduli. Aya kamu jahattttttt.”

Dan Bocingpun melempar hape-nya ke sungai Rangkat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun