Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(ECR)Aya Mengamuk

12 Juli 2012   18:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:01 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13421179731025805802

[caption id="attachment_200182" align="aligncenter" width="300" caption="masak putus dari dia nyambungnya ke Bocing."][/caption]

Kedatangan Bocing yang tiba-tiba di pagi buta, tentunya sangat mengejutkan Aya. Namun rasa terkejutnya menjadi berlipat ganda, setelah mendengar keinginan Bocing, yang ingin mempersuntingnya.

Setelah numpang makan nasi goreng sisa seminggu yang lalu, Bocing pun undur diri.

Tinggalah Aya yang termenung. Dia duduk sambil memeluk boneka keropi kesayangannya. Mencoba mencerna kesungguhan Bocing. Laki-laki yang doyan kawin tapi selalu bermasalah dengan perkawinannya.

‘ Ehmm…apa yang harus ku katakan ya, masak harus bilang WoW gitu.’ Aya berbicara sendiri.

‘ Terus kalo Aya terima lamaran Bocing, kelak keturunan Aya akan berbentuk seperti apa. Sementara Bocing kan keliatannya bukan bibit unggul.’

Tiba-tiba Aya memperhatikan wajah bonekanya. Mimik wajah berkerut-kerut, seperti sedang menggambarkan wajah seseorang.

‘ Keropi, idung kamu besar, mata kamu belok, terus bibir kamu aneh. Kok mirip Bocing ya.’

‘ Ehm, di samping wajah yang aneh. Bocing juga badannya kecil. Kurus kerempeng. Aya kan suka nya body kayak mantan Aya. Vin Diesel.’

‘ Apa kata dunia, kalo aya putus ama Vin Diesel tapi di caplok ama Vin Dekil..enggak banget dech.’

‘ Tapi, sekarang ini Bocing terlihat lebih agamis. Dia sering sms, untuk ingatin sholat. Bahkan ingatin untuk mandi.’

‘ Ahhh…puyeng banget sii mikirin si kakek tua genit itu.’

Tiba-tiba dari luar terdengar suara hansip Dorma.

‘ Selamat pagi mbk Aya, mleekkummm…kummmmmm. ‘

‘ Kum salam, mbk Dorma, ada apa nih, tumben pagi-pagi sudah muncul. ‘

‘ Terus makin seksi amat dengan penampilan kawat gigi warna jambonnya (minjem istilah Bocing).’

Sementara hansip Dorma, tersenyum-senyum, sambil sesekali mengulum bibirnya sendiri.

(jangan-jangan itu kawat kepanjangang kali ya.)

‘ Mbk Aya, saya dengar mau menikah ya. Malah sudah di tetapkan tanggal perkawinannya.’

‘ Tanggal berapa mbk Aya?, ehmm kalau boleh, saya mengajukan diri jadi pager ayu nya ya..ya..ya..ya.’ senyumnya menyeringai di antara kawat gigi warna jambon yang kepanjangan.

Sementara Dorma masih sibuk dengan kulum-kulum bibirnya. (eh beneran dech itu kawat kayaknya kepanjangan).Matanya Aya langsung mendelik. Seketika, timbul asap di atas kepalanya. Hingga tanpa sadar, sebagian jilbabnya udah bolong di makan api.

‘ Eh…ehh..mbk Aya, kok jadi serem gitu mukanya.’

‘ Mbk Aya terlalu bahagia ya, jadi ekspresinya sepanas ini.’ Tanya Dorma seolah melupakan kawat giginya yang kepanjangan.

‘ Buuuuuuuuuuuukkaaaannnnnnnn ittuuuuu masalahnya.’ Dengan penuh tenaga dalam Aya berteriak, di iringi hidung kembang kempis (bayangin banteng ngamuk).

‘ Siapa yang bilang Aya mau kawin, terus tanggal apa pula di bahas.’

‘EEhmmm, ggggrrrrrr…..ini pasti kerjaan si kerempeng Bocing.’

‘ Enak aja, dia bikin statement yang belum Aya setujui, emang Aya milik nenek moyangnya.Hingga sesuka hati dia datang dan pergi.’

(ehkok jadi nyanyi siichh..qeqeqe)

Tanpa babibu, apalagi Oh Yes-Oh No, Aya pun menyingsingkan lengan baju, maju tak gentar. Membela yang benar. Tujuannya adalah ke rumah Bocing.

‘ Ini, tidak bisa di biarkan. Dasar kakek tua genit. Ga bisa di kasih angin surga sedikit. Langsung ngelunjak.’

Sementara hansip Dorma, ketakutan melihat ekspresi Aya yang meledak ledak *dak.

Aya pun pergi, tanpa menghiraukan teriakan Dorma.

‘ Mbk Aya, waitttttt, tunggguuu aaaakkkuuuuuuu.’ (ga pake slow motion)

‘ Tunggu mbk, tungggu.. ‘ Dorma berhasil mengejar Aya, dan memegang lengannya.

‘ Jangan halangi aku, Dorma.’ Aya berkata sambil mengibaskan jilbabnya (tsaahhh).

‘ Ini menyangkut harga diriku. ‘ kata Aya lagi.

‘ Loch, nyangkut di mana mbk Aya.’ Wajah polos Dorma muncul.

‘ GGGrrrrrrrrrrrrrrr….Dormaaaaaaaaa.’

‘ Lepasin tangan Aya, atau Lu Gue END.’ Tangan Aya memberi tanda di leher.

Ahkirnya Dorma melepaskan tangan Aya. Namun sesekali wajahnya celingak celinguk di atas.

‘ Katanya mbk Aya, nyangkut..nyangkut di mana ya.’ Tanyanya bicara sendiri.

Dan Aya, dengan semangat ga pake 45, meluncur ke rumah Bocing. Guna meminta penjelasan dari rumor yang sudah di hembuskan. Bahwa akan ada pernikahan antara Aya dan Bocing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun