Mohon tunggu...
Nove Ve
Nove Ve Mohon Tunggu... karyawan swasta -

pandangan mata dan hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hunting Buku Bekas di Blok M square

22 Februari 2013   09:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:53 2635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13615255921784659730

[caption id="attachment_237975" align="aligncenter" width="502" caption="by novev"][/caption] Sambil menunggu film Rectoverso, aku dan suamiku menyempatkan diri  berkeliling  di Blok M Square lantai dasar, shopping buku atau lebih tepatnya hunting buku bekas. Ternyata tidak seperti bayanganku toko-toko tersebut bersih dan cukup rapi dalam menggelar dagangannya. Masing masing toko tersebut mempunyai ciri khas dan pelanggan sendiri, jadi kita bisa memilih disesuaikan dengan selera dan kebutuhan. Karena masih ada waktu sekitar 2 jam sebelum penayangan film, kami berkeliling mencari tahu ada apa saja di gerai -gerai toko. Kami pun meneluri gang -gang sempit dan cukup tercengang ternyata wow dari mulai komik, majalah, buku-buku tua sampai buku baru  bisa diperoleh disini. Saya sempat bingung darimana mereka memperoleh koleksi buku sampai sekomplet ini. Koleksi majalah tempo sampai national geografi, dari komik marichan sampai legenda naga, dari pelajaran TK sampai bahan kuliah. Mata saya benar -benar dimanjakan  oleh tampilan buku yang sengaja dipajang untuk menarik perhatian, jika tidak hati-hati uang kami bisa ludes untuk membeli buku :) maklum emak-emak untung ada misua yang cukup tegas memberi batasan ....he he ...peace bapak.harga yang ditampilkan juga cukup beragam dari 5000 rupiah sampai jutaan lho. Setelah berkeliling kami mengamati 1. Setiap gerai mempunyai keunikan sendiri-sendiri ada yang khusus  jual majalah , novel ada pula gerai yang menjual buku matapelajaran serta ada juga gerai yang menjual buku khusus untuk dikoleksi. 2. Karena persaingan cukup ketat, biasanya harga yang ditawarkanpun juga tidak terpaut jauh. Disini ada yang mematok harga berdasarkan kertas, ada pula yang mematok harga berdasarkan langka atau tidaknya buku tersebut . 3.Untukmenarik pelanggan mereka biasanya bertanya butuh buku apa, jika tidak ada mereka bilang maaf tidak menjual, atau bilang silahkan dilihat tentunya yang paling ramai penjual yang cukup komunikatif dan memasang wajah yang ramah. Ada juga yang menawarkan dengan menawarkan kursi sehingga kita tidak mudah capai ketika memilih. Tak terasa hampir 2 jam berkeliling voillllla kami pun mendapatkan buku koleksi craft/kesenian merajut, boneka kertas ( yang sering saya cari nggak pernah ketemu), paper box, dan juga buku kedokteran hewan impor lho. harga buku yang kami beli ada yang cuma 10.000, 20.000 sampai yang paling mahal 60.000 tentang kesehatan burung (aviary). Oya untuk ibu-ibu ada cewek  jangan lupa bawa kompas soalnya bisa tersesat, kalau bapak -bapak sih navigasinya cukup ampuh. Ayo belanja ...... NB: semoga suatu saat perpustakaan kelilingku bisa terwujud ....Amien GBU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun