Mohon tunggu...
NOVERIA 502020060
NOVERIA 502020060 Mohon Tunggu... Mahasiswa - im new here ;)

hope u enjoy!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa yang Harus Dilakukan dengan Cinta Beda Agama?

1 November 2021   14:07 Diperbarui: 1 November 2021   14:32 5387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti kita disini sering mendengar isu cinta beda agama. Mungkin saja diantara kita sedang atau pernah mengalaminya. Hidup di negara multikultur dan multiagama seperti Indonesia, tentunya hal ini sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Isu cinta beda agama ini tentunya juga sudah sering kita temukan. Membicarakan mengenai cinta beda agama, pastinya banyak yang berpendapat bahwa mereka tidak setuju dengan cinta beda agama.

 Namun, tidak sedikit juga yang berpendapat bahwa mereka setuju atau tidak terlalu bermasalah dengan cinta beda agama. Sebenarnya apa yang membuat mereka setuju dengan cinta beda agama? 

Dan apa yang membuat mereka tidak setuju dengan cinta beda agama? Tentunya banyak argumen dan banyak hal yang membuat mereka memilih setuju dan memilih untuk tidak terlibat dalam cinta beda agama. Bagi mereka yang tidak setuju dengan cinta beda agama ini, mungkin saja mereka menganggap bahwa agama merupakan hal yang penting dalam kehidupannya.

 Seperti yang kita tahu bahwa di dalam beberapa agama terdapat hal-hal yang mengajarkan bahwa cinta beda agama tidak dibenarkan, contohnya seperti Kristen. 

Ajaran dalam agama tersebut mengatakan bahwa cinta beda agama tidak dibenarkan tercantum dalam Alkitab 2 Korintus 6:14-15 yang mengatakan "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? 

Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?". Dalam hal ini, agama Kristen menganggap bahwa memiliki pasangan yang berbeda agama dan berbeda keyakinan itu berarti memiliki pasangan yang tidak seimbang, dan seperti yang sudah tertera dalam ayat tersebut "Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?". 

Hal ini menunjukkan bahwa pasangan yang didasarkan pada cinta beda agama tidak dapat bersatu, karena tentunya terdapat tujuan yang berbeda. Bagi mereka yang tidak membenarkan atau tidak setuju dengan cinta beda agama merasa bahwa mereka akan memiliki tujuan yang berbeda, sehingga sulit untuk dijalankan secara bersama-sama.

Bagi mereka yang setuju atau tidak bermasalahan dengan cinta beda agama, mungkin saja karena mereka merasa bahwa perasaan, rasa sayang, rasa cinta, dan takdir berpihak pada mereka, sehingga merasa bahwa agama tidaklah penting selama mereka saling menyayangi dan saling menerima. 

"cinta itu buta", nampaknya pernyataan tersebut benar adanya. Nampaknya bagi mereka yang merasa sudah merasa sayang, merasa cinta, dan sudah menemukan pasangan yang sesuai tidak perlu lagi memikirkan hal lainnya termasuk agama. 

Pastinya kita pernah melontarkan pertanyaan kepada teman, sahabat, siapapun yang mengalami cinta beda agama "kenapa pacaran beda agama?" dan jawaban umum yang biasa dilontarkan adalah "ya gimana namanya juga sayang? Belum tentu dia akan menjadi pasanganku dimasa depan". Mereka yang membenarkan cinta beda agama, biasanya tidak terlalu memikirkan masa depan dan menganggap bahwa pacaran beda agama hanya untuk main-main, dan tidak sedikit juga yang menganggap bahwa itu hanya untuk pengalaman saja.

Dalam hal ini, perlu diingat bahwa berpacaran adalah tahap awal untuk ke jenjang pernikahan, sehingga berpacaran dengan alasan hanya untuk main-main tidaklah bijak. Tidak dapat disalahkan juga jika berpacaran adalah tahap mencoba dan mencari orang yang tepat dan sesuai untuk masa depan. Maka dari itu, jika berpacaran tetapi tidak memikirkan masa depan, hal tersebut juga kurang bijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun